- Wakil Wali Kota Sibolga Hadiri Perayaan Natal SMK Negeri 1 Sibolga
- Wakil Wali Kota Sibolga Beri Bantuan Pribadi untuk Perwakilan Provsu pada Pemilihan Putra Putri Tari Indonesia 2024 Tingkat Nasional
- Wali Kota Sibolga Hadiri Perayaan Natal Pers & Alumni Sibolga-Tapteng
- PEMBUKAAN LOKAKARYA 7 PANEN HASIL BELAJAR PGP ANGKATAN 11 KOTA SIBOLGA
- Safari Dakwah Fokkus Babinrohis Sumut di Kota Sibolga: Mempererat Ukhuwah Islamiyah di Lingkungan ASN dan Non-ASN
- Pemko Sibolga Tetapkan Siaga Bencana dan Terima Bantuan Penanganan Mitigasi dari BNPB
- Wali Kota Sibolga Pimpin Upacara Peringatan KORPRI ke-53, HGN, HUT PGRI ke-79, dan HKN ke-60
- Sekda Lepas Peserta Tour De Sibolga Nauli I Gobar FunBike
- Pengumuman Jadwal Pelaksanaan Seleksi Kompetensi PPPK Pemko Sibolga TA 2024 Tahap 1
- Wali Kota Sibolga Tinjau Sejumlah TPS untuk Pastikan Kelancaran Pilkada Serentak 2024
AKSI CORET BAJU SERAGAM DAN KONVOI KENDARAAN MASIH WARNAI BERAKHIRNYA UN DI KOTA SIBOLGA
- Updated: 8 April 2016
SIBOLGA – Berakhirnya pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA dan SMK se- Kota Sibolga Tahun 2016, siswa tetap merayakan dengan melakukan aksi coret –coretan baju seragam sekolah, serta melakukan aksi konvoi kendaraan. Kendati sudah dilarang pihak sekolah, aksi coret-coret seragam sekolah usai pelaksanaan ujian nasional (UN) masih tetap dilakoni para pelajar di Kota Sibolga. Seragam putih – abu abu yang selama ini dikenakan para pelajar SMA ini, kini dijadikan bak sebuah kanvas lukisan.
Meski larangan aksi coret mencoret seragam sekolah telah dilarang oleh Dinas Pendidikan Kota Sibolga beberapa hari yang lalu, hal ini tetap saja tidak diindahkan para siswa.
Seperti yang dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Sibolga Drs.Alpian Hutauruk, Rabu (6/4)lalu, untuk mengantisipasi menjelang berakhirnya pelaksanaan UN tingkat SMA/MA dan SMK se- Kota Sibolga, pihaknya telah melayangkan surat himbauan ke seluruh sekolah tingkat SMA/MA dan SMK se- Kota Sibolga untuk melarang para siswa melakukan aksi coret mencoret baju seragam sekolah serta tidak melakukan konvoi di jalan raya.
“Daripada baju seragam dicoret, lebih baik diberikan kepada adik – adiknya yang masih sekolah, atau mungkin kepada orang lain yang lebih memerlukan, ada manfaatnya dan bernilai ibadah”, pungkas Alpian.
Selain membuat surat edaran kesekolah-sekolah, Dinas Pendidikan Kota Sibolga juga mendukung pihak kepolisian dalam hal ini Polres Sibolga untuk melarang aksi konvoi kendaraan menjelang berakhirnya pelaksanan UN. ”Kita mendukung polisi untuk merazia dan menertibkan para siswa SMA/MA dan SMK yang melakukan pelanggaran peraturan lalu lintas dengan menggunakan knalpot blong dan tidak menggunakan helm serta melakukan konvoi yang dapat membahayakan dirinya dan orang lain”demikian dikatakan Alpian. (Amir dan hendrik)