- SICITA Digelar Meriahkan Dirgahayu RI
- Pemko Sibolga dan DPRD Kota Sibolga Tandatangani Nota Kesepakatan KUA-PPAS R-APBD TA 2023 dan P-APBD TA 2022
- Wali Kota Sibolga Pimpin Apel Kesiapan Pasukan Penanganan Karhutla
- Terima Penghargaan KLA Tingkat Madya, Wakil Wali Kota Sibolga: Mari Kita Jaga Sibolga, Jadi Kota yang Nyaman untuk Anak
- Sosialisasi Penyebarluasan Materi KIE tentang Kekerasan terhadap Perempuan
- Penutupan Promosi dan Pameran UMKM, Wali Kota Sibolga Harapkan UMKM Bangkit Pasca Pandemi
- Wali Kota Sibolga Buka Resmi Promosi dan Pameran UMKM Kota Sibolga Tahun 2022
- Wali Kota Sibolga Laksanakan Sholat Jumat di Masjid Al- Munawar
- Maksimalkan Masa Pemeliharaan Gedung Pasar Sina, Wali Kota Sibolga: Pedagang Pindah Secepatnya
- Wakil Wali Kota Sibolga Buka K2P2S Tingkat Kabupaten dan Kota Tahun 2022
AKSI CORET BAJU SERAGAM DAN KONVOI KENDARAAN MASIH WARNAI BERAKHIRNYA UN DI KOTA SIBOLGA
- Updated: 8 April 2016
SIBOLGA – Berakhirnya pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA dan SMK se- Kota Sibolga Tahun 2016, siswa tetap merayakan dengan melakukan aksi coret –coretan baju seragam sekolah, serta melakukan aksi konvoi kendaraan. Kendati sudah dilarang pihak sekolah, aksi coret-coret seragam sekolah usai pelaksanaan ujian nasional (UN) masih tetap dilakoni para pelajar di Kota Sibolga. Seragam putih – abu abu yang selama ini dikenakan para pelajar SMA ini, kini dijadikan bak sebuah kanvas lukisan.
Meski larangan aksi coret mencoret seragam sekolah telah dilarang oleh Dinas Pendidikan Kota Sibolga beberapa hari yang lalu, hal ini tetap saja tidak diindahkan para siswa.
Seperti yang dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Sibolga Drs.Alpian Hutauruk, Rabu (6/4)lalu, untuk mengantisipasi menjelang berakhirnya pelaksanaan UN tingkat SMA/MA dan SMK se- Kota Sibolga, pihaknya telah melayangkan surat himbauan ke seluruh sekolah tingkat SMA/MA dan SMK se- Kota Sibolga untuk melarang para siswa melakukan aksi coret mencoret baju seragam sekolah serta tidak melakukan konvoi di jalan raya.
“Daripada baju seragam dicoret, lebih baik diberikan kepada adik – adiknya yang masih sekolah, atau mungkin kepada orang lain yang lebih memerlukan, ada manfaatnya dan bernilai ibadah”, pungkas Alpian.
Selain membuat surat edaran kesekolah-sekolah, Dinas Pendidikan Kota Sibolga juga mendukung pihak kepolisian dalam hal ini Polres Sibolga untuk melarang aksi konvoi kendaraan menjelang berakhirnya pelaksanan UN. ”Kita mendukung polisi untuk merazia dan menertibkan para siswa SMA/MA dan SMK yang melakukan pelanggaran peraturan lalu lintas dengan menggunakan knalpot blong dan tidak menggunakan helm serta melakukan konvoi yang dapat membahayakan dirinya dan orang lain”demikian dikatakan Alpian. (Amir dan hendrik)