“Seorang ibu harus menjadi teladan dalam keluarga, juga sebagai motivasi dan spirit pendorong kemajuan karir suami”
SIBOLGA – Peringatan Hari Ibu Ke- 88 Kota Sibolga mengusung thema “Kesetaraan perempuan dan laki laki untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari kekerasan, perdagangan orang dan kesenjangan akses ekonomi terhadap perempuan”. Serta hari ulang tahun (HUT) Dharma Wanita Persatuan (DWP) Ke-17 Kota Sibolga dengan Thema “Penguatan kualitas istri ASN menuju ketahanan pangan keluarga” dilaksanakan pada Selasa (20/12) siang bertempat di gedung Nasional Kota Sibolga.
Peringatan Hari Ibu yang dilaksakan pada 22 Desember setiap tahunnya di dasari dari gagasan perikatan perkumpulan istri Indonesia (PPII) dalam kongres perempuan Indonesia III di Bandung pada tahun 1938.
Wali Kota Sibolga HM. Syarfi Hutauruk, MM dalam sambutannya menyampaikan, peringatan Hari Ibu Ke- 88 bertujuan untuk meningkatkan peran perempuan Indonesia dalam setiap aspek kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara menuju pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berkeadilan, serta mendorong terwujudnya kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta meningkatkan kesetaraan hak dan kewajiban perempuan dan laki-laki dalam mewujudkan Indonesia yang bebas dari kekerasan, perdagangan orang dan kesenjangan akses ekonomi terhadap perempuan.
“Kaum ibu mempunyai peranan penting dalam perkembangan serta kemajuan bangsa dan peradaban manusia juga sebagai tiang negara sebagai mana tercermin dalam lambang hari Ibu berupa setangkai bunga melati dengan kuntumnya,” ujar Wali Kota mengakhiri sambutannya.
Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Sibolga Ny. Naudur Tonny Lumban Tobing mengungkapkan, bahwa “setangkai bunga melati” yang menjadi lambang dari hari ibu menggambarkan kasih sayang kodrati antara ibu dan anak dengan usaha menekan angka kekerasan ibu dan anak, bebas human trafiking serta kesadaran wanita untuk mengalang kesatuan dan persatuan, keikhlasan bhakti dalam pembangunan bangsa dan negara, serta bebas dari kesenjangan sosial dan ekonomi.
Dirinya juga menambahkan, arti pentingnya peranan kaum ibu di era pembangunan sekarang menunjukkan betapa majunya kaum ibu di masa sekarang, namun ditekankannya bahwa kaum Ibu dan perempuan walau sesibuk apapun kegiatannya di luar rumah, tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang ibu dalam rumah tangga.
Seorang Ibu juga harus aktif dalam kegiatan masyarakat dan berpartisipasi dalam pembangunan. Sebagai teladan dalam keluarga, seorang Ibu harus mampu memberi motivasi dan spirit untuk mendorong kemajuan karir suami juga dalam mendidik dan mengasuh anak, tegasnya.
Doharta Ida Hutabarat mewakili Ketua Dewan Pembina Dharma Wanita Persatuan serta Gabungan Organisasi Wanita Kota Sibolga menyampaikan dalam sambutannnya, Ibu sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi anak agar menjadi generasi yang pintar, maju, berbudipekerti luhur, penuh pengabdian kepada keluarga, bangsa dan negara serta terhindar dari pengaruh buruk pergaulan bebas, serta obat-obatan telarang.
“Seorang ibu di tuntut berwawasan luas, berkualitas dan kaya dengan pengalaman serta menjadi motivator bagi keluarga dan lingkungan sekitar. Dengan demikian, perempuan sebagai ujung tombak dalam upaya peningkatan sumber daya manusia,” ucapnya.
Membacakan sambutan DPW pusat, Ny. Nurhasanah M. Sugeng yang juga Ketua Dharma Wanita Kota Sibolga mengatakan, sebagai salah satu organisasi masyarakat perempuan terbesar di Indonesia, sudah selayaknya DWP mengambil peran strategis dan berperan aktif dalam konstalasi pembangunan nasional.
“Pegawai ASN sebagai aparat pemerintah yang menjadi pelaksana kebijakan program pemerintah, wajib mempunyai loyalitas dan dedikasi yang tinggi, peran serta dan partisipasi anggota DWP sebagai istri dari ASN sangatlah penting dalam membantu pelaksanaan program-program pemerintah di lapangan sehingga tujuan dari pembangunan nasional bisa terwujud,” tutupnya. (RS)
