SIBOLGA – Pemerintah Pusat mengalokasikan DIPA sebesar Rp. 618 Miliar untuk Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Penyerahan DIPA diselenggarakan pada hari Jumat (19/12), Pukul 10.00 WIB, bertempat di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sibolga.
DIPA diserahkan oleh Wali Kota Sibolga HM. Syarfi Hutauruk kepada para pimpinan intansi vertikal (Kuasa Pengguna Anggaran) yang ada di dua daerah itu, diantaranya kepada Kejari Sibolga, PPNS, Polres Sibolga, Polres Tapteng, RRI Sibolga, Imigrasi Sibolga, Pengadilan Negeri Sibolga dan instansi vertikal lainnya yang berkantor di Kota Sibolga.
Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk mengatakan, penyelenggaraan penyerahan DIPA yang dilaksanakan oleh KPPN Kota Sibolga menjadi suatu event penting dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di daerah Kota Sibolga dan Tapteng. Namun Syarfi sangat menyayangkan, struktur anggaran DIPA yang dialokasikan oleh pemerintah pusat ke Kota Sibolga dan Tapteng, terbesarnya untuk alokasi belanja rutin (gaji pegawai) dan tidak belanja modal. Sekalipun alokasi anggaran DIPA tersebut terbesar untuk Kota Sibolga sekitar 71 persen.
“Alokasi DIPA tahun 2015 ini sedikit untuk anggaran modal, hanya anggaran rutin. Kedepan kita berharap kiranya struktur dan postur anggaran yang disampaikan ke Sibolga dan Tapteng, jangan hanya dihitung besarannya saja, padahal tidak ada artinya pada pembangunan,” kata Syarfi seraya mengatakan kedepannya hal ini harus dirubah, serta struktur dan postur belanja modal harus agak tinggi/bertambah.
Untuk itu, Wali Kota berharap kepada pemerintah pusat dan DPR RI melalui Badan Anggaran DPR RI supaya kedepannya dapat menambah DIPA ke Kota Sibolga ataupun Kabupaten Tapteng. “Minimal misalnya Rp. 1,5 triliun. Sehingga separuhnya untuk belanja rutin dan separuhnya lagi untuk belanja modal. Maka Sibolga dan Tapteng ini akan semakin terbangun, bila ini terealisasi”, jelasnya. (redaksi)
