Laporan Liputan

WALI KOTA SIBOLGA SIDAK WARNET YANG BUKA 24 JAM

SIBOLGA – Mengetahui bergulirnya isu Hoax Tsunami di kota Sibolga pada Kamis dini hari (09/01/2019) lalu yang membuat kekacauan dan keresahan di tengah-tengah masyarakat kota Sibolga sehingga masyarakat berhamburan dengan alasan menyelamatkan diri menuju daerah perbukitan dan meninggalkan rumah, Wali Kota Sibolga Drs. H.M. Syarfi Hutauruk, MM dan Kapolres Sibolga AKBP. Edwin. H Harindja, SIK berkeliling seputaran kota Sibolga untuk menenangkan masyarakat dan mengajak kembali ke rumah masing-masing kendati waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 Wib dini hari.

Pemandangan yang sangat mengecewakan pun ditemukan oleh Wali Kota Sibolga dan Kapolres Sibolga ini sekitar pukul 02.00 dini hari ketika berkeliling menenangkan masyarakat tersebut. Sebuah Warung Internet  (Warnet) yang diduga tidak memiliki izin (karena tidak mampu ditunjukkan penjaga Warnet saat itu) yang beralamat di Jalan KH. Ahmad Dahlan tepat di sebrang Masjid Al Falah Kelurahan Pancuran Dewa Kecamatan Sibolga Sambas masih beroperasi dan lebih mengecewakan dan mengesalkan lagi adalah para pemain Warnet tersebut sebanyak 7 orang adalah Pelajar. Diantaranya ada Pelajar kelas 1 SMP di SMP Negeri 8 Sibolga, kelas 5 SD di SD Al-Falah, ada di SD Bumim dan ada di SD Islamiyah.

Peraturan Wali Kota (Perwal) Sibolga No. 14 Tahun 2017 yang telah disosialisasikan kepada Pengusaha Warnet se-kota Sibolga jelas mengatur jam operasional Warnet adalah hingga pukul 24.00 Wib di hari kerja (sekolah) dan hingga pukul 02.00 Wib di hari libur. Warnet yang diduga milik oknum AP ini jelas telah melanggar Perwal tersebut. Beberapa warga sekitar yang melihat kejadian tersebut juga berteriak “Tutup Saja Pak Wali, Tutup Saja, Merusak Generasi ini”.

Menyikapi hal ini Wali Kota Sibolga meminta pihak Trantib Kelurahan dan Kecamatan bersama Satpol PP untuk rutin melakukan Razia Warnet yang beroperasi lewat jam sesuai Perwal dan menindak tegas, mencabut izin serta menutup Warnet yang melanggar ketentuan. Pak Syarfi juga menyampaikan bahwa para pelajar yang datang ke warnet umumnya bukan untuk browsing mengambil data untuk keperluan pendidikan, melainkan bermain game. “Kalau kita bicara game, maka game itukan banyak macamnya. Bisa untuk perjudian atau yang lainnya”, sambung Pak Syarfi.

Selain mengesalkan sikap pengusaha Warnet yang tak peduli dan membiarkan para Pelajar hingga jam tak wajar masih bermain di Warnet miliknya, Wali Kota Sibolga ini lebih dan sangat mengesalkan sikap para orang tua yang juga tidak peduli pada anak-anaknya. “Sudah jam segini kok para orang tua mereka ini tidak mencari anak mereka yang masih berkeliaran”. Tidak akan mungkin pemerintah bekerja sendiri mampu berhasil membina dan memajukan generasi kita, kalau ternyata para orang tua bersikap masa bodoh begini terhadap anak-anaknya, ungkap Pak Syarfi berang.

Tidak hanya sampai disitu, kemarahan Wali Kota Sibolga ini makin memuncak ketika sekembalinya menenangkan masyarakat dari informasi Hoax Tsunami, Walikota Sibolga bersama Kapolres mencoba pulang melewati lokasi tersebut sekitar pukul 04.00 Wib dini hari, sungguh sangat disayangkan Warnet Azwir itu membandel masih buka, dan pelanggannya anak-anak sekolah yang tadi kembali berada dan bermain game di Warnet tersebut seperti pertama ditemukan.    (mks/amir)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button