WALI KOTA SIBOLGA PIMPIN RAPAT TPID, DI LANJUTKAN SIDAK HARGA DAN STOK PANGAN

SIBOLGA – Wali Kota Sibolga Drs. H.M Syarfi Hutauruk, M.M, memimpin rapat koordinasi High Level Meeting tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Kota Sibolga, sekaligus melakukan evaluasi ketersediaan bahan pangan menjelang bulan suci Ramadhan 1439 H, bertempat di aula Nusantara 1 Kantor Wali Kota Sibolga, Jumat (11/5/2018).
Dalam rapat tersebut, Wali Kota Sibolga Drs. H.M Syarfi Hutauruk, M.M, membahas mengenai ketersediaan stok pangan untuk kebutuhan pokok masyarakat, sekaligus mencarikan solusi untuk mengantisipasi jika harga barang mengalami kenaikan, sehingga stabilitas harga dapat terkendali.
Wali Kota Sibolga Drs. H.M Syarfi Hutauruk, M.M, mengatakan, harga dan stok barang-barang kebutuhan untuk masyarakat Sibolga menjelang ramadhan 1439 H masih stabil dan dalam posisi aman. Hal ini disampaikan Syarfi saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Sibolga Nauli dan Kansilog Sibolga.
Sidak digelar usai melakukan rapat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Sibolga yang dihadiri Kepala KPw BI Sibolga Suti Masniari Nasution, Wakil Walikota Sibolga Edi Polo Sitanggang, Kapolres Sibolga AKBP Edwin Hatorangan Hariandja, Dandim 0211/TT Letkol Inf Jimmy Rihi Tugu, Danlanal Sibolga Letkol Laut (P) Fajar Priyanto KST, Sekda Kota Sibolga, M. Yusuf Batubara, para pimpinan OPD, pimpinan BUMN/BUMD, serta undangan lainnya.
Dari hasil sidak yang dilakukan, hingga lima hari menjelang bulan suci Ramadhan ketersediaan stok pangan di Kota Sibolga mencukupi atau masih berada dalam posisi aman. “Tidak hanya pedagang eceran, kita juga memantau ke distributor. Ternyata di lapangan, barang cukup, baik itu beras, tepung, gula, telor, minyak, dan lain-lain. Kegiatan peninjauan ini rutin dilakukan setiap tahunnya untuk memantau dan mengetahui perkembangan harga-harga kebutuhan pokok menjelang hari-hari besar keagamaan yang biasanya mengalami lonjakan kenaikan harga,” pungkas Syarfi seraya mengatakan harga bahan pokok menjelang bulan puasa sampai hari ini masih stabil, bahkan ada yang dibawah harga eceran tertinggi (HET) pemerintah.
Bahkan, sambung Syarfi, pihak kepolisian dan Forkopimda juga berkomitmen akan ikut mengecek distributor maupun pedagang eceran, yang kedapatan melakukan tindakan penimbunan barang, akan ditindak secara hukum. “Dengan stabilitas harga pangan, menghadapi bulan puasa masyarakat tenang dan nyaman melaksanakan ibadah dan kebutuhan mereka juga terpenuhi dengan cukup dan harganya juga tidak melonjak,” tukasnya.
Dia menambahkan, agar tidak terjadi kelangkaan gas bersubsidi 3 kg, pihaknya juga akan melakukam peninjauan ke restoran dan hotel, jika kedapatan masih menggunakan gas bersubsidi, akan dikakukan tegoran maupun tindakan. “Akan kita sisir dulu restoran dan hotel yang menggunakan elpiji 3 kg, yang kedapatan akan kita tegor atau diberi tindakan tegas,” tandasn.(Rj)