Wali Kota Sibolga Pimpin Rapat Evaluasi Tanggap Darurat Bencana, Camat dan Lurah Diminta Percepat Pembaruan Data Korban

Dinas Kominfo Kota Sibolga | SIBOLGA — Wali Kota Sibolga, Akhmad Syukri Nazry Penarik, memimpin rapat evaluasi tanggap darurat bencana tanah longsor dan banjir yang terjadi di sejumlah titiik di Kota Sibolga, bersama para camat dan lurah di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota, pada Selasa (02/12/2025) pagi. Rapat turut dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Josua Hutapea, S.Sos., serta Asisten Administrasi Pembangunan dan Umum Denni Aprilsyah Lubis, S.T., M.Kom.

Pertemuan ini digelar sebagai langkah Pemerintah Kota (Pemko) Sibolga untuk memastikan penanganan bencana tanah longsor dan banjir berjalan cepat, terukur, dan tepat sasaran.

Dalam arahannya, Wali Kota Sibolga menekankan pentingnya pembaruan data terkait warga terdampak, kondisi korban, dan estimasi kerugian yang dialami masyarakat. Wali Kota meminta seluruh camat dan lurah mempercepat proses verifikasi lapangan sebagai dasar pengambilan keputusan pada tahap pemulihan.

“Kita harus memastikan bahwa seluruh informasi yang masuk akurat dan mutakhir. Data ini sangat penting untuk menentukan langkah-langkah lanjutan, termasuk penyaluran bantuan dan rencana pemulihan di wilayah terdampak,” ucap Wali Kota.

Dalam kesempatan tersebut, para camat dan lurah juga menyampaikan laporan situasi terkini di wilayah masing-masing, mulai dari kondisi infrastruktur, kebutuhan darurat warga, hingga kendala yang dihadapi tim di lapangan.

Pemko Sibolga memastikan koordinasi lintas perangkat daerah akan terus ditingkatkan untuk mempercepat penanganan pascabencana. Selain evaluasi, rapat turut membahas strategi menghadapi potensi bencana susulan, seperti optimalisasi fungsi posko, pemetaan daerah rawan, serta penguatan sistem komunikasi darurat kepada masyarakat.

Pemko Sibolga menegaskan komitmennya untuk terus hadir mendampingi warga terdampak, memastikan distribusi bantuan berjalan lancar, serta mempercepat pemulihan sosial dan ekonomi di seluruh wilayah yang terdampak bencana.