BeritaLaporan Liputan

Pemko Sibolga Gelar Sosialisasi Huntap, Warga Zona Merah Diarahkan Relokasi ke Parombunan

Dinas Kominfo Kota Sibolga | SIBOLGA — Pemerintah Kota (Pemko) Sibolga menggelar sosialisasi pembangunan hunian tetap (huntap) bagi masyarakat terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi pada 25 November 2025 lalu. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Sibolga Utara, pada Sabtu (20/12/2025) pagi.

Dalam sosialisasi tersebut, Wakil Wali Kota Sibolga, Pantas Maruba Lumban Tobing, mengharapkan masyarakat yang bermukim di kawasan rawan bencana atau zona merah agar bersedia direlokasi ke hunian tetap yang akan dibangun di kawasan Parombunan. Relokasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam pemulihan pascabencana sekaligus mitigasi risiko bencana ke depan.

Hunian tetap bagi korban banjir dan tanah longsor ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemko Sibolga, Pemerintah Pusat, serta organisasi kemanusiaan Buddha Tzu Chi. Program tersebut bertujuan menyediakan tempat tinggal yang aman dan layak bagi masyarakat terdampak.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Sibolga juga mengajak masyarakat untuk menghadiri kegiatan ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan hunian tetap yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 21 Desember 2025. Kegiatan tersebut direncanakan akan dihadiri langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruar Sirait.

Lebih lanjut, Wakil Wali Kota Sibolga menegaskan bahwa, seluruh proses dalam program hunian tetap ini tidak dipungut biaya. Mulai dari pembangunan rumah hingga pengurusan sertifikat kepemilikan akan diberikan secara gratis kepada korban bencana. Selain itu, selama proses pembangunan berlangsung, pemerintah juga menyalurkan dana tunggu hunian sebesar Rp600.000 (Enam Ratus Ribu Rupiah) per bulan kepada korban bencana banjir dan tanah longsor.

Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait mekanisme pembangunan hunian tetap serta penyaluran dana tunggu hunian, sehingga pelaksanaan pemulihan pascabencana dapat berjalan secara transparan, tertib, dan tepat sasaran.

Sementara itu, Camat Sibolga Utara, Santi Panggabean, S.H., melaporkan bahwa, jumlah rumah terdampak bencana di wilayahnya mencakup 127 rumah rusak berat, 30 rumah rusak sedang, dan 99 rumah rusak ringan, sehingga total rumah terdampak di Kecamatan Sibolga Utara mencapai 256 unit.

Kegiatan sosialisasi juga diisi dengan sesi tanya jawab antara masyarakat terdampak dengan jajaran Pemko Sibolga guna menampung aspirasi serta menjawab berbagai pertanyaan warga.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Drs. Rudolf S. Butar-butar, M.Pd., Asisten Administrasi Pembangunan dan Umum, Denni Aprilsyah Lubis, S.T., M.Kom., Plt. Kepala Dinas Kominfo Kota Sibolga, Romatua Hasonangan Panjaitan, S.H., Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Ketenagakerjaan Kota Sibolga, Rina Lamrenta Lumban Tobing, S.H., M.M., perwakilan OPD terkait, serta para lurah dan kepling se-Kecamatan Sibolga Utara.

Related Articles

Back to top button