Laporan Liputan

Syarfi Hutauruk ; SUNGAI dan LAUT BUKAN TEMPAT SAMPAH

SIBOLGASeperti yang kita ketahui bahwa pesisir pantai Kota Sibolga merupakan wilayah yang padat aktivitas, baik aktivitas manusia, industri maupun ekonomi. Aktivitas yang tinggi tentu berdampak pada kerusakan wilayah pesisir, kurangnya kesadaran masyarakat untuk menatanya dengan baik menyebabkan potensi alam yang sedemikian rupa itu belum tercipta di Kota Sibolga. Banyak dari kita tidak memperhatikan lingkungan dengan membuang sampah kelaut yang dapat menyebabkan perkembangan biota laut menjadi rusak.

Oleh karena ini, Pemerintah Kota Sibolga melalui Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kota Sibolga (DKP) melaksanakan kegiatan bersih pantai dan laut yang dilaksanakan di Jln. Sibolga Baru ujung Kelurahan Pancuran Pinang, Kamis (13/11).

Bersamaan dengan kegiatan ini dirangkai dengan penyaluran dana bantuan tunai sebesar Rp.175.000.000-, kepada 5 kelompok pembudidaya ikan, yaitu Kelurahan Sibolga Ilir, Huta Barangan, Angin Nauli, dan Aek Parombunan, dimana tiap kelompok menerima dana sebesar Rp.35.000.000-. bantuan ini diberikan kepada masyarakat pembudidaya ikan yang bergerak di bidang budidaya ikan melalui program pengembangan usaha mina pedesaan (PUMP) perikanan budidaya dari Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) sekaligus pada kesempatan ini pula diberikan bantuan 100 orang kelompok pengelola ikan berupa Rinti, Serok, Kanca, Blong, plastik penutup dan keranjang pess, serta bantuan untuk kelompok pemasaran ikan sebanyak 100buah fiber(cool box).

Dalam hal pembinaan terhadap peternak ayam juga diberikan bantuan kepada 7 kelompok peternak ayam berupa 3.500 ekor bibit ayam buras, 3.500kg pakan, 3.500 dosis vaksin, 140 bungkus vitamin, dan 140 botol desinfektan.

Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk dalam sambutannya mengatakan, pantai dan laut dapat meningkatkan pendapatan, pantai dan laut yang bersih dapat menarik wisatawan untuk datang berkunjung, hal itu tentu saja memberikan dampak yang baik pada masyarakat yang tinggal disekitarnya. Laut yang bersih juga dapat meningkatkan pendapatan nelayan karena mereka akan lebih mudah mendapatkan ikan sebagai sumber mata pencaharian. Bayangkan jika laut dipenuhi sampah, maka akan beresiko mengancam keselamatan dan mata pencaharian para nelayan, mengingat bahwa sebahagian besar mata pencaharian penduduk sibolga adalah nelayan, tentu hal tersebut dapat memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap hasil tangkap.

Oleh karena itu, Syarfi menghimbau kepada seluruh masyarakat janganlah menjadikan laut sebagai tempat pembuangan sampah terbesar di dunia karena efek yang ditimbulkan sangat fatal yaitu rusaknya ekosistem pantai dan laut, karena sekitar 90% sampah terapung di laut adalah plastik yang sangat sulit terurai dan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup biota laut bagi manusia.

Kadis Kelautan Perikanan dan Peternakan Kota Sibolga Hendra Darmalius,A.Pi dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini adalah untuk mengkampanyekan meningkatkan rasa kepedulian kita bersama dengan masyarakat dalam upaya pembangunan, khusus terhadap pemeliharaan lingkungan serta meluangkan waktu guna bersama-sama bergotong-royong membersihkan pantai dan laut, sehingga timbul rasa cinta bersih terhadap pantai dan laut.       (ben)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button