- Apel Siaga Pengawasan Jelang Pemilu 2024 di Kota Sibolga
- Peresmian Kampung Bahari Nusantara (BKN) Oleh TNI AL Sibolga: Sinergi TNI dan Masyarakat untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Tirta Prima Medan Raih Juara Umum Perlombaan Renang Piala Wali Kota Cup II
- Perayaan HUT STIE Al-Washliyah Sibolga-Tapteng ke-93 Tahun
- FKUB Kota Sibolga Sukses Gelar Dialog Interaktif Lintas Agama
- Buka Kejuaraan Renang, Walikota : Kegiatan Ini Untuk Selamatkan Generasi Muda Kota Sibolga Dari Kontaminasi Penyalahgunaan Narkoba
- Pelaksanaan Seleksi PPPK Kota Sibolga: Komitmen Kota Sibolga dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia
- DPRD Kota Sibolga Setujui Ranperda APBD TA 2024 dan 4 Ranperda Lainnya
- Pembukaan Pertisaka Angkatan XV Kota Sibolga Tahun 2023
- Wakil Wali Kota Sibolga Lantik 12 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemko Sibolga
WALI KOTA SIBOLGA DIDAULAT SEBAGAI NARASUMBER DI BAPPENAS
- Updated: 16 November 2018

SIBOLGA – Dalam rangka Focus Group Discussion (FGD) pembahasan agenda Sumbang Pemikiran Peningkatan Kamar Dagang Industri Kelautan dan Perikanan untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 , Wali Kota Sibolga Drs. H.M Syarfi Hutauruk, M.M, didaulat sebagai pembicara bersama Bappenas, bertempat di Gedung Bappenas Jakarta, Rabu (14/11/2018) pagi.
Dalam acara tersebut, Wali Kota Sibolga menyampaikan mengenai perizinan kapal penangkap ikan yang sampai dengan saat ini masih menjadi kendala bagi para nelayan, khususnya di Kota Sibolga.
”Saya juga sampaikan soal larangan yang bersifat sapu bersih terhadap para nelayan yang hendak melaut, sementara solusinya tidak disiapkan,” ucap Syarfi.
Selain itu, dirinya juga menyampaikan mengenai permodalan bagi para nelayan, yang sampai dengan saat ini masih banyak para nelayan yang kesulitan dan membutuhkan modal usaha khususnya dibidang kelautan dan perikanan.
”Kemarin saya juga sampaikan mengenai modal yang dibutuhkan oleh para nelayan, dimana saat ini perbankan yang tidak memihak kepada nelayan, akibatnya industri kelautan dan perikanan khususnya di Kota Sibolga sudah banyak yang mati atau tutup, termasuk pabrik pengalengan ikan di daerah pun sudah pada tutup,” jelasnya. (red)