- Kementerian Kesehatan Luncurkan Program Cek Kesehatan Gratis untuk Warga Sibolga yang Berulang Tahun
- PENGUMUMAN HASIL AKHIR PASCA SANGGAH SELEKSI PENGADAAN CPNS DI LINGKUNGAN PEMKO SIBOLGA TA 2024
- PENGUMUMAN PERUBAHAN NILAI AFIRMASI HASIL SKD PPPK NAKES TAHAP 1 TAHUN 2024
- PENGUMUMAN PERUBAHAN NILAI AFIRMASI HASIL SKD PPPK TEKNIS TAHAP 1 TAHUN 2024
- Wakil Wali Kota Sibolga Gelar Open House Sambut Tahun Baru 2025
- Sekda Sibolga Resmi Membuka Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) I Tahun 2024
- PENGUMUMAN HASIL AKHIR SELEKSI PPPK TEKNIS PEMKO SIBOLGA TA 2024 TAHAP 1
- Pemko Sibolga Hadiri Perayaan Natal BKAG Tahun 2024
- Pemko Sibolga Bersama Forkopimda Tinjau Pelabuhan ASP dan Pos Pelayanan Sambut Nataru
- Pemko Sibolga Serahkan 400 Paket Bantuan Sekolah untuk Siswa Miskin SD-SMP Tahun 2024
124 PERSONIL BPBD SIBOLGA JALANI TES NARKOBA
- Updated: 6 September 2016
SIBOLGA – Sebanyak 124 dari total 196 orang personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sibolga, Senin (5/9) kemarin, menjalani tes urine Narkoba gelombang kedua di kantor BPBD tersebut. Hasilnya belum dapat diketahui dan masih menjadi pegangan rahasia ditingkat internal Pemko Sibolga.
Tes urine tersebut disaksikan dan dihadiri langsung Wali Kota Sibolga Drs. Syarfi Hutauruk didampingi Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan M Yusuf Batubara, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Singkat Sijabat dan Kepala Bidang (Kabid) Makanan dan Obat – obatan Dinkes Sibolga Firmansyah Hulu.
Satu persatu personil BPBD dipanggil untuk menjalani pemeriksaan urine oleh sejumlah tenaga kesehatan dari Dinkes Sibolga yang diterjunkan. Nama teratas yang dipanggil untuk pemeriksaan adalah Thamrin Hutagalung selaku Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kota Sibolga.
Tes urine dilakukan rahasia (silent) dan mendadak atas perintah langsung Wali Kota Sibolga kepada Kadis Kesehatan M Yusuf Batubara untuk melaksanakan tes urine hari itu juga di BPBD Sibolga. Sehingga hampir seluruh personil BPBD, baik PNS, honorer dan THL bisa dihadirkan pada pemeriksaan. Tercatat cuma ada 10 orang yang tidak datang, tiga diantaranya berhalangan karena sedang mengikuti prajabatan CPNS, satu orang izin kemalangan, tapi enam orang sisanya diduga ‘mangkir’.
Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk dalam siaran persnya mengatakan, kegiatan yang dilakukannya tersebut merupakan tindaklanjut dari tes urine narkoba gelombang pertama (I) yang dilakukan terhadap seribuan ASN dan pejabat Pemko Sibolga dari seluruh instansi beberapa waktu lalu. Dari hasil itu, sebanyak 38 orang ASN (17 PNS dan 21 honorer dan THL) diketahui positif sebagai pengguna/pemakai narkoba.
“Mereka yang positif sebagai pengguna/pemakai Narkoba ini telah kita berikan sanksi, semisal kepada para PNS yang positif narkoba tersebut, kita berikan sanksi penurunan pangkat dan pembebastugasan dari jabatan/kedudukannya. Namun bagi yang honorer dan THL, langsung kita pecat, tidak ada ampun,” bebernya.
Menurutnya, perang terhadap narkoba di lingkup Pemko Sibolga ini harus dilakukan, karena situasinya peredaran dan pemakaian Narkoba di Indonesia khususnya di Kota Sibolga sudah sangat mengkhawatirkan dan memprihatinkan. Apalagi dirinya sering menerima nota surat masuk yang melaporkan adanya PNS Pemko Sibolga yang tidak masuk kerja sampai enam bulan, tidak pulang – pulang kekeluarganya, berantem dengan keluarganya dan proses minta cerai.
“Hal ini sungguh membuat saya prihatin. Sehingga sebelum saya mengambil tindakan, terlebih dahulu saya minta Inspektorat untuk melakukan penyelidikan perihal kasus tersebut. Ternyata diantaranya ada yang disebabkan oleh penggunaan narkoba ini,” bebernya.
Syarfi pun berharap, genderang perang pemberantasan narkoba di tengah – tengah ASN dan honorer serta THL di lingkup Pemko Sibolga dapat terus dilakukan, hingga mampu mencapai target zero (0) persen penggunaan/pemakaian narkoba dilingkup Pemko Sibolga.
Dalam hal ini, Syarfi sangat mengharapkan dukungan penambahan anggaran pemeriksaan (tes) narkoba di Dinkes Sibolga dari DPRD Kota Sibolga, baik di APBD Perubahan 2016 maupun di APBD 2017 mendatang.
“Jika ini tidak kita lakukan secara rutin dan terus menerus, kita takut PNS atau honorer yang tidak pengguna/pemakai atau mereka baik – baik terkontaminasi atau terikut – ikut oleh oknum – oknum PNS atau honorer pengguna atau pemakai. Sehingga akan menganggu kinerja dan program pembangunan daerah,” pungkasnya.
Plt. Kepala BPBD Kota Sibolga Thamrin Hutagalung menyampaikan apresias atas tes narkoba mendadak yang dilakukan oleh Wali Kota Sibolga di institusi yang dipimpinnya, guna bisa menjawab informasi yang pernah didengarnya bahwa ada diantara personil BPBD diketahui sebagai pengguna/pemakai narkoba.
“Selama ini kita tidak bisa bertindak terhadap informasi itu, karena kita tidak mengetahuinya secara akurat,” tutur Thamrin.
Dirinya mengutarakan, bahwa tes urine tersebut dilakukan mendadak dan rahasia. Bahkan dirinya selaku pimpinan BPBD sama sekali tidak mengetahui sebelumnya, ketika diminta untuk hadir ke kantor BPBD Kota Sibolga. (nbn)