Terkait Penerimaan CPNS, Walikota: Jangan Percayai Calo!

 

SIBOLGA Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk mengimbau, seluruh pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), jangan pernah percaya atau tergiur oleh rayuan oknum tertentu atau calo yang mengaku-ngaku bisa mengurus atau menjamin kelulusan dan diterima masuk menjadi CPNS.

“Momentum seperti ini, biasanya paling banyak dimanfaatkan oknum atau calo yang sengaja mengambil kesempatan, bergentayangan dengan modus memintai sejumlah uang sebesar puluhan juta, bahkan hingga ratusan juta rupiah, supaya pelamar itu bisa lulus dengan mulus menjadi CPNS,” ungkapnya kepada media baru-baru ini, di sela peninjauan pengambilan nomor ujian peserta CPNS di Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Sibolga, Rabu lalu (16/10).

Menurut Walikota, oknum atau calo itu, terkadang mengaku-ngaku orang dekat Walikota, atau orang dekat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), atau bahkan mengaku-ngaku punya keluarga dekat yang bertugas di Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan lainnya.

Ia prihatin jika ada masyarakat atau pelamar CPNS yang masih mudah percaya dan terpedaya dengan tipu muslihat para calo dalam proses penerimaan CPNS. Sebab pemerintah sudah berupaya maksimal untuk menutup semua peluang praktik calo dalam seleksi CPNS.

“Penerimaan CPNS tahun ini jauh berbeda ketimbang proses penerimaan CPNS di tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya, pengawasan yang dilakukan sangat ketat dengan menggandeng sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM), Ombudsman RI, Perguruan Tinggi, Kepolisian, Badan Inteligen Negara (BIN), serta BPKP sebagai koordinator pengawas,” papar Syarfi Hutauruk.

Pada kesempatan itu, Walikota Syarfi Hutauruk juga mengungkapkan bahwa pembuat soal, pengganda soal dan penilai soal ujian CPNS, semuanya berbeda-beda. Hal itu dalam rangka mengantisipasi atau meminimalisasi tingkat kebocoran soal.

“Khusus di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), soal ujian CPNS digandakan di Universitas Sumatera Utara (USU), sebagaimana MoU yang ditandatangani bersama dengan Pemerintah Propinsi Sumut dan 15 Kabupaten/Kota yang melaksanakan penerimaan CPNS tahun ini,” bebernya.

Dana penggandaan soal ditampung melalui APBD masing-masing Kabupaten/Kota yang disesuaikan dengan jumlah pelamar yang mengikuti ujian CPNS. “Dalam MoU bersama tersebut, USU menjamin soal ujian tidak bocor, kerahasiaannya juga dijamin. Karena soal-soal ujian CPNS tersebut adalah rahasia Negara,” lanjut Syarfi.

Walikota Syarfi Hutauruk menambahkan, hingga kini, Pemko Sibolga belum tahu lembaga apa atau Perguruan Tinggi mana yang ditunjuk melakukan pemeriksaan soal hasil ujian CPNS untuk Kota Sibolga.

Ia berharap, seluruh pelamar atau peserta ujian, belajar sungguh-sungguh dan dapat menguasai materi ujian, sehingga saat mengikuti ujian, seluruh soalnya dapat terjawab dengan benar. Ia menyarankan mereka mengikuti proses penerimaan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Inspektur Kota Sibolga Sofyan Nasution menambahkan, pada tanggal 18 Oktober lalu, seluruh inspektorat diundang mengikuti rapat koordinasi bersama dengan pihak BKPP, Kepolisian, Ombudsman, LSM dan BPKP selaku kordinator. Rapat tersebut membahas tentang teknik dan sistim penerimaan CPNS.

Sekretaris BKPP Sibolga, M Hutabarat mengungkapkan, total pelamar CPNS dari jalur umum di Kota Sibolga mencapai sebanyak 2.293 orang, sementara formasi yang dibutuhkan sebanyak 70 orang yang meliputi, tenaga guru sebanyak 50 orang, 9 orang tenaga kesehatan dan 11 orang tenaga teknik. “Sementara, tenaga Honorer Kategori dua (K2) sebanyak 66 orang, jumlah yang mengikuti ujian CPNS secara serentak bersama dengan pelamar dari formasi umum pada tanggal 3 November 2013 mendatang sebanyak 65 orang, karena 1 orang diantaranya meninggal dunia,” katanya. (alex Hutauruk)

 

Bagikan :

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *