- Wali Kota dan Ketua TP. PKK Kota Sibolga Hadiri Syukuran dan Seminar HUT ke-22 APEKSI
- Wakil Wali Kota Sibolga Hadiri Pisah Sambut Bupati dan Wakil Bupati Tapteng Periode 2017-2022
- Ketua Dekranasda Kota Sibolga Ikuti Raker Dekranasda Sumut
- Rapat Persiapan Hari Lahir Pancasila Kota Sibolga Digelar
- Kadis Dikbud Hadiri Pelepasan KKN STIT Muhammadiyah Sibolga
- Perayaan Paskah Oikumene Kota Sibolga Tahun 2022 Digelar
- Rombongan Pemko Menghadiri Kemeriahan Malam Summit Tapteng
- Sekda Saksikan Kemeriahan Parade Silua Summit Tapteng
- Sekda Buka Rapat Persiapan Paskah Oikumene Kota Sibolga Tahun 2022
- Wali Kota dan Wakil Hadiri Syukuran Khitanan Ar Rasyid Bakhtiar Sibarani
Sarah, Duta GenRe Putri Sumut 2019 Audiensi Ke Wali Kota Sibolga
- Updated: 18 Oktober 2019

Dinas Kominfo Kota Sibolga | SIBOLGA – Sarah Noverta Rahel Purba (Sarah), Juara I Duta Generasi Berencana (GenRe) Putri Sumatera Utara (Sumut) Tahun 2019 asal Sibolga, audiensi kepada Wali Kota Sibolga Drs. H.M. Syarfi Hutauruk, MM, di Ruang Kerja Wali Kota Sibolga, pada Jumat (18/10/19) pagi.
Kehadiran Sarah di ruang kerja Wali Kota, didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Kadis PPKB) Kota Sibolga dr. Hotma Hutagalung, M.Kes, dan beberapa Kepala Bidang Dinas PPKB. Dalam audiensi, diketahui bahwa pada bulan November mendatang Sarah akan mengikuti Pemilihan Duta GenRe Tingkat Nasional Tahun 2019, yang diselenggarakan di Provinsi Banten.
Meski masih berusia muda dan masih berstatus pelajar, terlihat tak ada kecanggungan Sarah dalam berkomunikasi dengan Wali Kota. Sembari berswa-video (vidoe selfie), Sarah mengajukan sebuah pertanyaan kepada Wali Kota “Bagaimana pendapat Bapak agar remaja di Indonesia tidak terjun dalam pergaulan bebas?”
Menjawab pertanyaan Sarah, Wali Kota memaparkan, “Harapan saya kepada remaja di Indonesia terkhusus di Kota Sibolga, yang pertama adalah rajinlah menuntut ilmu, harus selesai dulu pendidikan, baik di tingkat SMA/SMK maupun sampai perguruan tinggi. Jika sudah selesai pendidikan, setelah itu berpikir bagaimana punya masa depan dengan mencari pekerjaan. Setelah bekerja dan usianya minimal 21 tahun, barulah berpikir untuk berumah tangga. Secara ekonomi, mental dan pikiran sudah matang. Remaja Indonesia pun menjadi berkualitas.”
Mengakhiri audiensi, Wali Kota menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih Sarah, dan menitipkan pesan, “Jangan berhenti sampai disini Sarah, tularkan ilmu dan pengalaman yang didapatkan, serta virus-virus kebaikan kepada orang lain, khususnya para anak muda,” ujar Wali Kota.