////// // // // // Rangkaian HKN ke-49: Lost Generation Akibat narkoba – Situs Resmi Pemerintah Kota Sibolga
// // //
//
Situs Resmi Pemerintah Kota Sibolga

Rangkaian HKN ke-49: Lost Generation Akibat narkoba

SIBOLGA – Sekarang ini, narkoba sudah tidak asing lagi khususnya untuk kalangan muda dan remaja. Berawal dari coba-coba, ikut-ikutan atau karena pengaruh dari teman membuat kecanduan akan barang haram tersebut. Akibatnya membuat jiwa mati sebelum nyawa tercabut dari raga. Itulah yang dikatakan oleh Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk saat membuka acara Lomba Role Play No To Drugs tingkat SLTA sederajat se-Kota Sibolga dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-49 pada Hari Senin (4/11) lalu di Gedung Nasional Sibolga.

“Narkoba sudah menjadi dilema yang berkepanjangan untuk generasi muda. Perkembangannya semakin mengkhawatirkan. Padahal mereka tahu bahwa narkoba mengakibatkan turunnya aktivitas otak, membuat hilang ingatan dan bahkan bisa mencabut nyawa penggunanya. Demi keselamatan bangsa dan Negara, harus dipikirkan cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini. Seberat apapun tantangannya, pasti akan bisa dilaksanakan apabila multi disipliner dan multi sektor terlibat, dan tidak lupa juga peran serta masyarakat secara aktif, berkesinambungan, konsekuen dan konsisten”, jelasnya.

Lost Generation adalah sebuah ungkapan yang popular untuk menggambarkan dahsyatnya bahaya narkoba”, sambungnya.

Ketua Panitia Hari Kesehatan Nasional ke-49, dr. Hotma Nauli Hutagalung dalam laporannya mengatakan, lomba role play atau bermain peran, merupakan salah satu rangkaian kegiatan HKN ke-49 kota Sibolga tahun 2013 yang diharapkan mampu untuk meningkatkan komitmen dan aksi bersama untuk peduli pada masalah kesehatan dan menjauhkan generasi muda dari kecanduan Narkoba.

“Narkoba dan HIV/Aids adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu pihak saja, karena merupakan masalah anak bangsa,”jelasnya.

Lomba Role Play ini diikuti 14 SLTA sederajat se-Kota Sibolga yang beranggotakan 5 orang satu tim. Setiap tim diberikan waktu 20 menit untuk tampil memperlihatkan kebolehannya dalam menguasai materi, penampilan dan property yang disajikan. Karena ketiga poin tersebut menjadi penilaian utama dewan juri.

Pembukaan acara tersebut dihadiri oleh pimpinan SKPD, Kepala Sekolah, dan peserta yang masing-masing membawa suporternya untuk mendukung penampilan sekolah mereka. (bjo)

Bagikan :

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *