MENTERI KKP RI RESMIKAN PASAR BELAKANG SENTRA P2HP NASIONAL

 

 

SIBOLGA – Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Abdurrahman mewakili Menteri KKP Susi Pudjiastuti secara resmi meresmikan  kawasan Pasar Belakang sebagai Sentra Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) nasional, Kamis  (13/8) kemarin. Kawasan tersebut berpusat di Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Sibolga.

Direktur P2HP Abdurrahman disela peresmian mengatakan, pembangunan sentra P2HP Sibolga merupakan bagian dari program KKP untuk meningkatkan peran sektor Kelautan dan Perikanan (KP) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan meningkatkan kapasitas sentra – sentra produksi KP yang memiliki komoditas unggulan di Indonesia. Dari pembangunan sentra – sentra P2HP ini, khususnya dari sentra P2HP Sibolga yang baru diresmikan tersebut, diharapkan dihasilkan produk – produk perikanan bermutu yang dapat dipasarkan dipasaran nasional maupun internasional.

“Artinya sudah saatnya Sibolga tidak lagi sekedar mengembangkan produk – produk tradisional seperti ikan asin, tapi terhadap produk – produk olahan modern seperti bakso ikan, nugget dan lain sebagainya yang memiliki nilai tambah lebih tinggi dari yang diolah selama ini, dan menjadi produk unggulan khas Sibolga” ucapnya.

Dia mengatakan, Kota Sibolga memiliki potensi tinggi dalam pengembangan produk –produk pengolahan hasil perikanan. Pasalnya, Kota Sibolga memiliki potensi perikanan yang besar.  

Penetapan Kelurahan Pasar Belakang, Kota Sibolga sebagai kawasan sentra P2HP nasional ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Nomor : 132/KEP-DJP2HP/2014 tentang perubahan atas keputusan Dirjend P2HP Nomor 2H/KEP-DJP2HP/2014 tentang lokasi pengembangan sentra pengolahan hasil perikanan.

“Dalam rangka pemberhasilan ini, KKP RI akan senantiasa melakukan pendampingan dan pelatihan kepada seluruh anggota masyarakat perajin yang berada di sentra P2HP Sibolga ini nantinya, melalui rekrutmen dan penempatan tenaga – tenaga profesional, baik dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sibolga, Akademisi dari Perguruan Tinggi (PT) Akademi Komunitas Negeri (AKN) Sibolga dan tokoh masyarakat,” ujar Abdurrahman.

KKP RI juga senantiasa akan mengalokasikan anggaran  bagi peningkatan hasil pengolahan produksi perikanan dari sentra P2HP Sibolga. Namun anggaran yang dialokasikan bukan dalam bentuk pembangunan fisik, tapi berupa pembangunan non fisik melalui pemberian bantuan alat – alat pengolahan perikanan dan honor para tenaga – tenaga pendamping dan pelatih yang ditempatkan di sentra P2HP Sibolga.

“Anggaran untuk pembangunan fisik itu, diserahkan kepada pemerintah daerah (Pemda),” tukasnya.

Menurut Kepala Dinas (Kadis) KP dan Peternakan Sibolga, Hendra Darmalius, kegiatan yang akan dilaksanakan di sentra P2HP Sibolga ini nantinya beragam, mulai dari kegiatan pembinaan mutu, kemasaan (packing) dan sekaligus pemasaran. Adapun yang diolah, tergantung apa nantinya yang diolah oleh para perajin.

“Sementara perajin ini sendiri dikumpulkan dari kelompok – kelompok perajin pengolahan perikanan, yang berada di berbagai tempat. Disini mereka akan disatukan untuk di bina. Kebutuhan mereka akan dipenuhi sepenuhnya oleh pemerintah,” tukas Hendra.

Sementara itu, Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk menyebutkan, penetapan kawasan pasar belakang sebagai sentra P2HP oleh KKP RI, ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Nomor : 132/KEP-DJP2HP/2014 tentang perubahan atas keputusan Dirjend P2HP Nomor 2H/KEP-DJP2HP/2014 tentang lokasi pengembangan sentra pengolahan hasil perikanan.

“Yang mana sebelumnya ini berdasarkan surat pengajuan Kelurahan Pasar Belakang sebagai sentra pengolahan hasil perikanan di Kota Sibolga melalui Surat Keputusan (SK) Wali Kota Nomor : 523/246/ Tahun 2012 tentang penetapan kawasan sentra pengolahan hasil perikanan di Kota Sibolga,” tukasnya.

Syarfi mengungkapkan, pembangunan pada sektor perikanan ini tidak pernah lu
put dari perhatiannya selama ini. Setiap tahun, Pemko Sibolga terus melakukan beragam upaya pembinaan kepada pelaku usaha menengah kecil mikro (UMKM) yang bergerak di sektor perikanan. Hal ini sejalan dengan program pembangunan Indonesia sebagai poros maritim oleh Presiden Jokowi, sektor kelautan merupakan sektor unggulan.

“Kami sangat siap mendukung program tersebut. Tetapi, kami masih sangat membutuhkan bantuan alokasi dana dari pemerintah pusat demi kesejahteraan rakyat Sibolga,” ungkap Syarfi.   (hen)

Bagikan :

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *