////// // // // // Penutupan Program USAID Prioritas Di Kota Sibolga – Situs Resmi Pemerintah Kota Sibolga
// // //
//
Situs Resmi Pemerintah Kota Sibolga

Penutupan Program USAID Prioritas Di Kota Sibolga

SIBOLGASetelah lima tahun mengadakan kerjasama dalam bidang peningkatan mutu pendidikan dasar, guru dan sekolah yang beringkarnasi dari program DBE (Decentralized Basic Education) antara Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Sibolga  dan USAID Prioritas berakhir sudah, hal ini ditandai dengan dilakukannya pertemuan dan koordinasi antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sibolga dengan USAID Prioritas yang dilangsungkan di Aula Nusantara , Kantor Wali Kota Sibolga, Kamis (18/5/2017).

Program Decentralized Basic Education (DBE) yang dibiayai oleh USAID/Indonesia adalah kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Amerika Serikat. Dibawah Strategic Objective Agreement (SOAG), kerjasama ini ditandatangani oleh Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) dan USAID. Dimulai pada tahun 2005, DBE awalnya bermitra dengan lebih dari 1.000 SD/MI dan 196 SMP/MTs di 50 kabupaten/kota yang berada di tujuh provinsi – Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Timur Jawa dan Sulawesi Selatan.

DBE ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar di Indonesia melalui desentralisasi manajemen dan tata layanan pendidikan dasar yang lebih efektif, peningkatan kualitas pembelajaran, dan peningkatan relevansi pendidikan untuk generasi muda. DBE juga mendukung perencanaan yang akuntabel, transparan, dan partisipatif dalam perencanaan dan penganggaran pendidikan di tingkat sekolah dan kabupaten.

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sibolga Drs. Alpian Hutauruk dalam pertemuan ini menyampaikan, bahwa dalam kurun 5 (lima) tahun tersebut,  berbagai pelatihan praktik yang sudah di berikan program USAID Prioritas sangat berjalan baik, pelatihan praktik yang baik ini telah memberikan sedikit banyaknya perubahan yang positif bagi sekolah dalam hal pengelolaan sekolah yang lebih terbuka dan partisipasif, keterlibatan komite sekolah dalam mendukung pelaksanaan program sekolah, penerapan pembelajaran dengan pendekatan pembelanjaran aktif dan konsektual.

Disamping itu,kata Alpian, USAID Prioritas juga telah memberi manfaat langsung kepada para StakeHolder sekolah, antara lain jenjang SD/MI sebanyak 63 SD/MI telah di latih yang di bagi menjadi 58 SD dan 5 MI, sebanyak 332 orang guru dan 8 orang kepala sekolah juga telah ikut di latih. Lalu untuk jenjang SMP/MTs sebanyak 29 SMP/MTs (22 SMP dan 7 MTs) dan 192 orang guru.  Yang terakhir program buku bacaan berjenjang (B3) khusus untuk kelas awal jenjang SD/MI sebanyak 52 SD/MI telah di latih (47 SD dan 5 MI), 252 orang guru dan 41 orang kepala sekolah  serta 4 orang pengawas.

Mewakili Wali Kota Sibolga, Asisten II Drs.H. Juneidi Tanjung menyampaikan,Pemerintah Kota Sibolga telah bekerjasama dengan program DBE sejak tahun 2015 sampai tahun 2010 dan dilanjutkan dengan program prioritas sejak tahun 2012 sampai tahun 2017 dan kerjasama ini telah berlangsung dengan baik dalam mendukung pengembangan mutu pendidikan dasar di Kota Sibolga.

Implementasi kerjasama ini terlihat dari berbagai pelatihan praktik yang baik sudah dilakukan , pelatihan praktik yang baik ini telah memberikan sedikit banyaknya perubahan positif bagi sekolah dalam hal pengelolaan sekolah yang lebih terbuka dan partisipatif, keterlibatan komite sekolah dalam mendukung pelaksanaan program sekolah, penerapan pembelajaran dengan pendekatan aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, implementasi program budaya baca yang lebih nyata dengan berbagai kegiatan budaya baca yang bervariasi dan dukungan komite sekolah dalam penyediaan sarana dan prasarana budaya baca di lingkungan sekolah, beber Juneidi.

Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Sibolga senantiasa berkomitmen untuk mengembangkan mutu pendidikan dasar melalui desiminasi program USAID Prioritas di Kota Sibolga. Komitmen tersebut direalisasikan melalui pengalokasian anggaran dalam APBD Kota Sibolga untuk diseminasi program USAID Prioritas, yakni pada tahun 2013 sebesar Rp 42 juta, tahun 2014 Rp 82 juta, tahun 2015 Rp 298 juta, tahun 2016 Rp 150 juta khusus desiminasi pelatihan buku bacaan berjenjang (B3) untuk tujuh gelombang sebesar Rp 52 juta, dan tahun 2017 sebesar Rp 200 juta. Dan untuk tahun selanjutnya, Juneidi mengatakan bahwa, Pemerintah Kota Sibolga tetap berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran diseminasi program USAID Prioritas, imbuhnya.

Acara ini di akhiri dan ditutup dengan  pemberian piagam penghargaan dari USAID  kepada Wali Kota Sibolga Drs. Syarfi Hutauruk yang diwakili Asisten II Juneidi Tanjung, disaksikan anggota DPRD komisi yang membidangi pendidikan Jimmy Hutajulu, dan Kepala kantor Kemenag Kota Sibolga Drs. Mardinal Tarigan, dan sekaligus penyerahan piagam penghargaan kepada para guru.  (hen/RS)

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *