Pemko Sibolga Ikuti Kick Off Meeting Pengarusutamaan Inclusive Job Center & Inclusive Labor Market Untuk Pemerintah Kota

Dinas Kominfo Kota Sibolga | SIBOLGA – Mewakili Wali Kota Sibolga, H. Jamaluddin Pohan, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Josua Hutapea, S.Sos., didampingi Kadis Kominfo Sibolga Drs. Sofyan Nasution, M.M., Kadis Sosial Sibolga, Haslan Efendi, S.Sos., M.M, dan Kabag Tapem Sekretariat Pemerintah Kota (Pemko) Sibolga Khairunnisah Ritongah, S.H., M.M., mengikuti Kick Off Meeting Pengarusutamaan Inclusive Job Center & Inclusive Labor Market Untuk Pemerintah Kota, di ruangan command center kantor wali kota Sibolga, pada rabu (18/01/2023), pagi.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas pemerintah kota untuk mengarusutamakan pusat ketenagakerjaan inklusif dan pasar tenaga kerja inklusif, serta memetakan situasi terkini di wilayah tentang profil ketenagakerjaan dan kebijakan khususnya tenaga kerja penyandang disabilitas.

Dibuka oleh Ketua Dewan Pengurus Apeksi Dr. H. Bima Arya Sugiarto, kegiatan ini di ikuti secara hybrid dan non hybrid pemerintah kota di seluruh indonesia. Pemerintah daerah berperan penting dalam memberikan pelayanan kepada penyandang disabilitas untuk mendapatkan hak ketenagakerjaan yang setara. Mekanisme IJC dan ILM meningkatkan peran pemerintah daerah dalam memberikan layanan ketenagakerjaan yang inklusif. Namun, pemerintah daerah juga perlu memastikan bahwa pihak swasta lebih memahami keterlibatan mereka dalam mekanisme ini.

Kick Off Meeting Pengarusutamaan Inclusive Job Center & Inclusive Labor Market diselenggarakan oleh Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Hotel JS Luwansa, Jakarta yang merupakan program dari Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ). Pemerintah Jerman, dalam kerangka kerja sama bilateral yang dilaksanakan oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH atau GIZ, memfasilitasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan), bersama-sama mengembangkan sebuah inovasi yaitu Pusat Ketenagakerjaan Inklusif atau Inclusive Job Center (IJC), sebagai pintu masuk untuk membangun Pasar Tenaga Kerja Inklusif atau Inclusive Labour Market (ILM) di Indonesia, dengan menyediakan instrumen untuk operasionalisasi IJC. BPJS Ketenagakerjaan mendukung terciptanya Pasar Tenaga Kerja Inklusif (ILM) dengan mengembangkan Return-to-Work (RtW), yang dibangun pada tahun 2015 di bawah dukungan GIZ. Pengembangan RtW dapat memprediksi hasil dari IJC. Di satu sisi, kerangka kerja IJC adalah melayani penyandang disabilitas yang sedang mencari pekerjaan. Di sisi lain, IJC membantu perusahaan, lembaga publik dan swasta yang ingin mempekerjakan penyandang disabilitas dan pemenuhan kuota pemerintah untuk penyandang disabilitas. IJC mendukung mereka dengan intervensi pemahaman disabilitas, penilaian aksesibilitas, orientasi mengenai akomodasi yang wajar dan layanan lainnya.

Untuk memastikan instrumen-instrumen tersebut selaras dengan kebutuhan penyandang disabilitas, beberapa organisasi penyandang disabilitas (OPD) dan organisasi masyarakat sipil (CSO) telah difasilitasi untuk mengembangkan instrumen untuk memberdayakan penyandang disabilitas untuk terlibat dalam pasar tenaga kerja formal. OPD dan CSO ini adalah penyedia layanan potensial untuk IJC dan untuk menciptakan ILM. OPD dan CSO tersebut adalah Yayasan Mitra Netra di Jakarta, Yayasan Sehati di Sukoharjo, Yayasan Satunama di Yogyakarta dan Bedo di Bali.

Bagikan :