Pemko Sibolga Teken MoU dengan USAID IUWASH PLUS untuk Layanan Air Minum yang Aman dan Sarana Sanitasi yang Layak

SibolgaUSAID (United States Agency for International Development/Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika) di bawah Program USAID IUWASH PLUS (Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene – Penyehatan Lingkungan untuk Semua) akan melanjutkan dukungan terhadap Pemerintah Kota Sibolga dalam rangka peningkatan jumlah capaian akses masyarakat terhadap sektor air minum dan sanitasi. Secara khusus, masyarakat yang akan didukung adalah masyarakat di wilayah perkotaan yang berada di 40% tingkat kesejahteraan terendah.

 

Kemitraan ini terungkap pada acara Visioning Workshopyang diadakan oleh USAID IUWASH PLUS bekerjasama dengan Pemerintah Kota Sibolga, yang dilaksanakan di Hotel Prima Sibolga, Rabu (10/5). Kesepakatan ditandai dengan penandatangan MoU yang dilakukan oleh Wali Kota Sibolga Drs. H.M Syarfi Hutauruk disaksikan Deputy Chief of Party (COP) Alifah Lestari dan anggota, Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga Hendra Saputra, dan Asisten I Pemko Sibolga Josua Hutapea, serta pimpinan SKPD Kota Sibolga.

 

Deputy Chief of Party (COP)/Program, Alifah Lestari, menyampaikan bahwa Program USAID IUWASH PLUS akan berkontribusi untuk membantu Pemerintah Indonesia dalam mencapai target Akses Universial pada tahun 2019 dan Sustainable Development Goals (SDG) pada tahun 2030. Kemitraan ini menjadi kemitraan yang strategis bagi Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat yang telah dibangun selama ini. “Pemerintah Kota Sibolga telah menunjukkan komitmen yang tinggi dengan direplikasinya Program Master Meter Kelurahan Simare-mare ke Kelurahan Aek Parombunan dengan menggunakan biaya sendiri dari PDAM Kota Sibolga. Ini menjadi contoh yang sangat bagus bagi program-program lainnya,” tambah Alifah Lestari.

Dalam sambutannya, Wali Kota Sibolga menyampaikan rasa terimakasih atas dukungan yang diberikan oleh USAID/Indonesia melalui Program USAID IUWASH PLUS dalam membantu perbaikan sektor air minum, sanitasi dan higiene di Kota Sibolga.

Beliau membeberkan, berdasarkan data terkini di Kota Sibolga tahun 2017 yaitu data dari PDAM maupun data EHRA (Environmental Health Risk Assessment), cakupan air minum sudah mencapai 80,7% jaringan perpipaan dan 19,3% bukan jaringan perpipaan terlindungi, dan cakupan sanitasi dasar sebesar 32,3% serta sanitasi aman baru mencapai 9,5%.

Dengan kondisi ini, dukungan dari berbagai pihak termasuk Program USAID IUWASH PLUS sangat diharapkan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan di Kota Sibolga yang jumlahnya masih sekitar 5,408 KK,” ujar Wali Kota Sibolga, Drs. HM Syarfi Hutauruk, MM. “Pada kegiatan Visioning Workshop ini akan saya tandatangani komitmen bersama untuk mewujudkan perbaikan sektor air minum dan sanitasi sekaligus mencapai target-target yang telah ditetapkan,ucap Wali Kota.

 

Hendra Saputra, SE, Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga, dalam sambutannya juga menyatakan bahwa dukungan pendanaan daerah (APBD) dan regulasi untuk sanitasi-sub sektor air limbah domestik masih kurang dan perlu ditingkatkan untuk mewujudkan perbaikan sektor air minum dan sanitasi. Dikatakannya bahwa, penandatanganan kesepakatan bersama pelaksanaan program, kegiatan dan target penyediaan air minum, sanitasi dan perilaku hygiene Kota Sibolga pada kegiatan Visioning Workshop ini akan menjadi momentum awal untuk mencapai Visi Kota Sibolga menuju layanan air minum dan sanitasi yang aman dan ramah lingkungan (safely managed). DPRD Kota Sibolga akan sepenuhnya mendukung aspek pendanaan dan regulasi yang dibutuhkan,” kata Hendra.

 

Ditambahkan olehWali Kota Sibolga Drs. H.M Syarfi Hutauruk, MM, bahwa isu strategis di bidang sanitasi yang terkait dengan bidang air minum antara lain,pertama, menjamin ketahanan air melalui pengelolaan sumber air yang terintegrasi, praktik pengelolaan air bersih dan sanitasi yang baik serta inovasi pemanfaatan air termasuk air limbah. Kedua, pemenuhan infrastruktur dasar dan standard pelayanan minimal melalui pencapaian akses air minum dan sanitasi 100% serta keberlanjutan penyediaan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi. Ketiga, efektifitas dan efisiensi pendanaan serta pengembangan alternatif pendanaan lainnya melalui optimalisasi pemanfaatan pendanaan pusat.

Untuk itu, kata beliau,  program kegiatan yang telah disepakati bersama antara SKPD dengan USAID IUWASH PLUS akan menjadi awal komitmen bersama untuk mencapai target cakupan akses air minum dan sanitasi di tahun 2019 nanti.  (amir/red)

 

Bagikan :

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *