- Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat “KETUPAT TOBA TAHUN 2025”
- Sekda Sibolga Ikuti Rakor Penyelenggaraan Pemda, Bahas Sinergi Tugas dan Fungsi Lintas Sektor
- Pelantikan Direktur PDAM Tirta Nauli dan PD.SINA Kota Sibolga
- Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sibolga Sambut Audiensi Badan Pusat Statistik untuk Bahas Basis Data Tunggal dan Mekanisme Bantuan Sosial
- Pemerintah Kota Sibolga Gelar Buka Puasa Bersama dan Pelepasan Tim Safari Ramadhan 1446 H/2025 M
- Pelantikan Anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah Masa Jabatan 2025-2030
- Kementerian Kesehatan Luncurkan Program Cek Kesehatan Gratis untuk Warga Sibolga yang Berulang Tahun
- PENGUMUMAN HASIL AKHIR PASCA SANGGAH SELEKSI PENGADAAN CPNS DI LINGKUNGAN PEMKO SIBOLGA TA 2024
- PENGUMUMAN PERUBAHAN NILAI AFIRMASI HASIL SKD PPPK NAKES TAHAP 1 TAHUN 2024
- PENGUMUMAN PERUBAHAN NILAI AFIRMASI HASIL SKD PPPK TEKNIS TAHAP 1 TAHUN 2024
Inflasi Oktober 2013, Kota Sibolga Kembali Tertinggi di Sumut
- Updated: 8 November 2013
SIBOLGA – Dari hasil rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID yang diadakan di Gedung Graha Aulia Bank Indonesia (BI), Jumat (8/11), diketahui bahwa tingkat inflasi di Kota Sibolga untuk bulan Oktober 2013 lalu mencapai 1,25 %. Angka ini sekaligus menjadi yang tertinggi di Sumatera Utara dari rata-rata inflasi Sumatera Utara yang mencapai 0,94 %.
Hal ini disebabkan tingginya harga komoditas di pasaran Kota Sibolga terutama komoditas yang berasal dari sub kelompok bumbu-bumbuan yaitu cabe merah dan bawang merah. Tingginya harga komoditas ini diakibatkan kurangnya pasokan dari tingkat distributor hingga tingkat pengecer.
Menurut pantauan Badan Pusat Statisitik (BPS) Kota Sibolga, dari beberapa Kota/Kabupaten di Sumatera Utara, rata-rata yang menjadi penyebab tingginya tingkat inflasi di masing-masing daerah tersebut di dominasi oleh inflasi yang berasal dari Komoditas Sub Kelompok Bumbu-bumbuan tadi, sedangkan komoditas pangan lain (daging, ayam ras, beras, dan ikan) hanya sebatas perlu mendapatkan perhatian saja. (alka)