- Kementerian Kesehatan Luncurkan Program Cek Kesehatan Gratis untuk Warga Sibolga yang Berulang Tahun
- PENGUMUMAN HASIL AKHIR PASCA SANGGAH SELEKSI PENGADAAN CPNS DI LINGKUNGAN PEMKO SIBOLGA TA 2024
- PENGUMUMAN PERUBAHAN NILAI AFIRMASI HASIL SKD PPPK NAKES TAHAP 1 TAHUN 2024
- PENGUMUMAN PERUBAHAN NILAI AFIRMASI HASIL SKD PPPK TEKNIS TAHAP 1 TAHUN 2024
- Wakil Wali Kota Sibolga Gelar Open House Sambut Tahun Baru 2025
- Sekda Sibolga Resmi Membuka Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) I Tahun 2024
- PENGUMUMAN HASIL AKHIR SELEKSI PPPK TEKNIS PEMKO SIBOLGA TA 2024 TAHAP 1
- Pemko Sibolga Hadiri Perayaan Natal BKAG Tahun 2024
- Pemko Sibolga Bersama Forkopimda Tinjau Pelabuhan ASP dan Pos Pelayanan Sambut Nataru
- Pemko Sibolga Serahkan 400 Paket Bantuan Sekolah untuk Siswa Miskin SD-SMP Tahun 2024
GRAND FINAL PEMILIHAN JUARA OGEK UNING KOTA SIBOLGA
- Updated: 2 Oktober 2018

SIBOLGA–Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Sibolga menggelar ajang Grand Final Pemilihan Ogek Uning Kota Sibolga Tahun 2018, yang bertempat di Gedung Nasional Kota Sibolga, Sabtu (29/9/2018).
Dalam ajang bergengsi tersebut, Dermawan siswa SMAN 2 Sibolga berhasil dinobatkan sebagai Ogek Kota Sibolga, sedangkan Uningnya berhasil dimenangkan oleh Desy Rahma, yang berasal dari alumni SMAN 1 Sibolga.
Wakil Wali Kota Sibolga Edi Polo Sitanggang, S.Pi, di dampingi Sekretaris Daerah Kota Sibolga M. Yusuf Batubara,Asisten I Pemerintah Kota Sibolga Jhosua Hutapea, S.Sos,Forkopimda, dan pimpinan OPD Kota Sibolga, menyerahkan piala Uning dan Ogek kepada seluruh peserta juara sekaligus photo bersama.
Diurutan berikutnya, untuk kategori Ogek, berhasil diraih oleh Ihya Raihan dari SMAN 1 Sibolga. Kemudian diposisi ke-III, ada Muhammad Adnan Syahputra. Untuk juara harapan I, II dan III berhasil diraih Ananda Arya Putra dari SMAN 3 Sibolga, Rahman Al Kahfi Melayu dari MAN Sibolga dan Indra Dinda Mora dari SMAN 1 Sibolga.
Sementara itu, untuk kategori Uning, di posisi ke-II dan III, berhasil diraih oleh Novita Sari Hutagaol dari STIKES Nauli Husadadan Maydatul Qolbi Syakubat dari SMAN 1 Matauli Pandan. Diurutan harapan I,II dan III, ada Mariana Claudya Banjarnahor dari SMA Negeri 3 Sibolga, Angelia Sri Wahyuni dari SMK Negeri 1 Sibolga dan Naomi Ameliana Siregar dari SMA Swasta Katolik Sibolga.
Dalam sambutannya,Ketua Panitia Haslan Efendy, S.Sos, selaku Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga menyampaikan bahwa,melalui pemilihan duta wisata/ogek dan uning Kota Sibolga, “kita wujudkan pembangunan kepariwisataan dengan melibatkan pemuda -pemudi Kota Sibolga yang smart/pintar, charming/mempesona dan hospitable/ramah serta berwawasan kepariwisataan,” ucapnya.
Haslan Efendy juga membeberkan,kepada pemenang, panitia acara telah mempersiapkan hadiah menarik berupa uang dan piala. Juara I memperoleh uang pembinaan sebesar Rp5.000.000, juara II Rp4.500.000 dan juara III Rp4.000.000. Sedangkan untuk para juara harapan I, II dan III, masing-masing akan membawa pulang uang sebesar Rp3.500.000, Rp3.000.000 dan Rp2.500.000.
Pada acara malam puncak pemilihan duta wisataOgek dan Uning Kota Sibolga Tahun 2018 ini, Wali Kota Sibolga Drs. HM. Syarfi Hutauruk,MM, melalui Wakil Wali Kota Sibolga Edi Polo Sitanggang,dalam sambutannya menyampaikan, bahwa acara malam grand final pemilihan ogek dan uning merupakan momen penganugerahan duta pariwisata yang mengusung thema; ”Sibolga Ecotourism 2018”.
Konsep pariwisata ekologis atau yang lebih dikenal istilah ecotourism, sangatlah menjanjikan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat daerah-daerah di Indonesia, khususnya Kota Sibolga ke masa depan. Dimana, selain sebagai objek wisata yang berbasiskan alam dan budaya setempat, ecotourism juga berfungsi sebagai konservasi, observasi serta sarana pendidikan. Oleh karena itu, pengembangan pariwisata yang menawarkan konsep berbeda ini, akan menghidupkan budaya-budaya lokal yang sudah tertata dan dikenal ditengah masyarakat. Hal ini bisa menarik wisatawan manca negara dan wisata lokal.
Wakil Wali Kota juga mengatakan bahwa, kegiatan budaya lokal seperti pemilihan Ogek dan Uning merupakan sarana pendidikan yang akan memicu tergalinya kembali nilai-nilai budaya lokal yang sudah mulai terlupakan dan semakin tergerus oleh kemajuan zaman dan proses hidup yang semakin simpel.“Terutama generasi muda kita saat ini, yang senangnya serba instan. Tanpa memaknai nilai budaya yang terkandung didalamnya,” ungkap Edi Polo Sitanggang.(rj)