PANITIA PASKAH OIKUMENE KOTA SIBOLGA GELAR AKSI DONOR DARAH

SIBOLGA – Bertempat di Gedung UTD RSU Dr. FL Tobing, Panitia Paskah Oikumene Kota Sibolga 2015 mengadakan aksi sosial berupa donor darah bersama, Selasa (5/5). Kegiatan ini bekerja sama dengan gereja-gereja se-Kota Sibolga dan Palang Merah Indonesia (PMI).

Aksi donor darah ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Paskah Oikumene Kota Sibolga tahun 2015, yang hari puncaknya akan berlangsung di Lapangan Simare-mare pada hari Minggu, 10 Mei mendatang.

Ketua Panitia Paskah Oikumene Kota Sibolga 2015, Charlie Sinambela, yang juga menjabat sebagai Kepala Bappeda Kota Sibolga, menyebutkan bahwa aksi donor darah ini merupakan refleksi dan ucapan syukur jemaat, sebagai umat Kristen, mengenang peristiwa peristiwa salib, dimana Yesus Kristus mengorbankan darah-Nya dicurahkan untuk pengampunan dosa dan membawa keselamatan bagi umat manusia yang percaya kepada-Nya. Meneladani hal itu, maka Panitia Paskah Oikumene bersama-sama dengan jemaat gereja-gereja se-Kota Sibolga menyumbangkan sebagian darah mereka untuk menolong sesama.

“Jadi aksi donor darah ini kita lakukan dalam rangka membangkitkan semangat kepedulian terhadap sesama yang barangkali sangat membutuhkan transfusi darah untuk kesembuhan dan kelangsungan hidup mereka. Diharapkan melalui aksi ini akan semakin membangun jiwa sosial serta semangat kemanusiaan untuk saling membantu,” terang Charlie. Ia sendiri turut ambil bagian dengan menyumbangkan satu kantung darahnya.

Menurut rencana, peserta donor ialah panitia Paskah ditambah dengan minimal satu orang jemaat dari setiap gereja yang ada di Kota Sibolga. Menurut Martua Manik dari Kantor Kemenag Sibolga, yang juga turut ambil bagian sebagai pendonor, aksi donor darah bersama ini merupakan refleksi dari ajaran kasih sayang sebagaimana yang diajarkan iman kekristenan, terhadap sesama manusia tanpa memandang muka. Selain panitia dan utusan gereja, ada juga pribadi-pribadi yang turut ambil bagian sebagai pendonor atas inisiatif sendiri, salah satunya ialah dr. Walmansen Situmorang, dokter dari RSU FL Tobing.

masing-masing pendonor menyumbangkan satu kontong, berkapasitas 350 cc. Selanjutnya darah ini akan disimpan oleh PMI dan disalurkan kepada pasien melalui pihak rumah sakit. Menurut ketentuan medis, darah tidak boleh disimpan melebihi 23 hari sejak didonorkan. Darah yang tersimpan  melebihi rentang waktu tersebut tidak dapat lagi dipergunakan atau kadaluarsa.

Selain menolong seseorang yang sangat tmembutuhkan transfuse darah, sesungguhnya donor darah sangat bermanfaat bagi kesehatan pendonornya, di antaranya melindungi jantung, menurunkan resiko kena kanker, mempercepat proses regenerasi sel-sel tubuh sehingga mencegah penuaan diri, mencegah berbagai penyakit beresiko tinggi akibat tekanan darah, membantu penurunan obesitas, dan lain sebagainya.       (gan)

Bagikan :

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *