- PENGUMUMAN HASIL AKHIR PASCA SANGGAH SELEKSI PENGADAAN CPNS DI LINGKUNGAN PEMKO SIBOLGA TA 2024
- PENGUMUMAN PERUBAHAN NILAI AFIRMASI HASIL SKD PPPK NAKES TAHAP 1 TAHUN 2024
- PENGUMUMAN PERUBAHAN NILAI AFIRMASI HASIL SKD PPPK TEKNIS TAHAP 1 TAHUN 2024
- Wakil Wali Kota Sibolga Gelar Open House Sambut Tahun Baru 2025
- Sekda Sibolga Resmi Membuka Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) I Tahun 2024
- PENGUMUMAN HASIL AKHIR SELEKSI PPPK TEKNIS PEMKO SIBOLGA TA 2024 TAHAP 1
- Pemko Sibolga Hadiri Perayaan Natal BKAG Tahun 2024
- Pemko Sibolga Bersama Forkopimda Tinjau Pelabuhan ASP dan Pos Pelayanan Sambut Nataru
- Pemko Sibolga Serahkan 400 Paket Bantuan Sekolah untuk Siswa Miskin SD-SMP Tahun 2024
- Pemko Sibolga Dukung Penuh Program GENTING dari BKKBN RI
WALI KOTA HARAPKAN PEMUKA AGAMA MENJADI MOTOR PENGGERAK KERUKUNAN DAN KEKONDUSIFAN DI KOTA SIBOLGA
- Updated: 5 Agustus 2015
SIBOLGA – Sinergitas antara pemerintah, forum komunikasi umat beragama (FKUB) Kota Sibolga dan seluruh elemen masyarakat dan khususnya para pengurus rumah ibadah se-Kota Sibolga dapat memberikan motivasi dan kontribusi untuk terus merekat dan merajut silahturahmi antar umat beragama di Kota Sibolga, kata Wali Kota Sibolga Drs. Syarfi Hutauruk mengawali sambutannya pada pembukaan dialog kerukunan umat beragama bersama pemerintah dan pengelola rumah ibadah se-Kota Sibolga bertempat di aula kantor Wali Kota Sibolga, Rabu (5/8/15).
“Melalui forum dialog ini, kita dapat meningkatkan efektivitas peran, tugas dan fungsi kita masing-masing serta tetap eksis dalam memperkokoh rasa persatuan dan persaudaraan di Kota Sibolga negeri berbilang kaum perekat umat beragama ini”, kata Wali Kota berharap.
Sebagaimana kita ketahui bersama, forum komunikasi umat beragama (FKUB) merupakan forum yang dibentuk oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah dalam rangka membangun, memelihara dan memberdayakan umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan masyarakat. Mengingat betapa pentingnya peranan FKUB dalam membantu pemerintah mengawasi dan meningkatkan kerukunan antar umat beragama, maka Pemerintah Kota Sibolga menyambut baik dan dirasa penting diadakan dialog kerukunan umat beragama ini, dan tentunya akan semakin mempererat tali silahturahmi dan menjalin komunikasi yang semakin baik sehingga jika terjadi masalah-masalah atau gesekan-gesekan kecil dapat diselesaikan secara musyawarah.
Jangan sampai sudah terjadi insiden baru kita bertindak !. Hal ini yang harus kita antisipasi. Gejolak memanas dan gesekan antar umat beragama, seperti contoh yang terjadi di daerah Tolikara, harus kita antisipasi agar tidak terjadi di Kota Sibolga, ucap Syarfi.
Kondisi kehidupan keagamaan di Indonesia saat ini diwarnai oleh adanya perbedaan-perbedaan dalam pemeluk agama. Namun kita sudah terbiasa menerimanya dengan hidup berdampingan secara damai. Namun penerimaan perbedaan saja tanpa pemahaman akan arti dan hakikat sesungguhnya dari perbedaan tersebut masih sangat rentan terhadap godaan kepentingan individu maupun kelompok, terutama bila hal itu terkait dengan aspek politik atau kekuasaan maupun ekonomi. Ketika godaan itu muncul, tidak jarang kedamaian menjadi terganggu, terlebih menyangkut pesta demokrasi pemilihan kepala daerah Kota Sibolga yang beberapa waktu mendatang akan berlangsung. Gangguan kedamaian akan mudah meluas manakala sentimen dan simbol-simbol keagamaan dipakai sebagai sumbu atau pemicu.
Segala gesekan-gesekan yang ada diakibatkan perbedaan pilihan, sehingga tidak menjadi bara yang lebih besar dan siap membakar siapa saja, disinilah diharapkan peran FKUB agar dapat menimalisir dan menatralisir sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. FKUB harus mampu mencari model baru dalam merajut dan memperkuat kerukunan umat beragama dan berbangsa, ucap Wali Kota.
Sekaligus Wali Kota mengajak semua pihak khususnya para pemuka agama untuk memupuk saling pengertian dengan lebih memanfaatkan dan mengefektifkan saluran komunikasi antar pemuka agama, menggali dan melestarikan unsur kearifan lokal, tradisi dan juga norma serta adat istiadat yang bermanfaat dan dapat berfungsi efektif dalam mendukung kerukunan masyarakat.
Sebelumnya, Ketua Panitia dialog N. Diswar Jambak dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakan dialog ini antara lain untuk memperkokoh kerukunan kerja sama antar pemerintah dan seluruh pengelola rumah ibadah se-Kota Sibolga, dan untuk menyamakan persepsi dan pemahaman bahwa kerukunan umat beragama adalah keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk mewujudkan keamanan, kenyamanan, kedamaian, dan kekondusifan Kota Sibolga.
Ketua FKUB Kota Sibolga Sarmadan Daulay mengajak para pemuka agama turut serta dan bersama-sama untuk mempererat tali silahturahmi dan toleransi serta meningkatkan kerukunan umat beragama. “Mari kita sehati untuk serasi menjaga kerukunan umat beragama untuk mewujudkan pembangunan Kota Sibolga kearah yang lebih baik”, ucapnya.
Turut hadir pada kesempatan dialog ini Kajari Sibolga Kemal Sianipar, Dandim 0211/TT Letkol Inf Indra Kurnia, Wakapolres Sibolga Kompol Simon P Sinulingga, Kakan Kemenag Sibolga Mardinal Tarigan, dalam dialog ini diisi juga dengan materi paparan dari Kepolisian Resor Sibolga. (Hen)