Wakil Wali Kota Sibolga Sosialisasikan Komitmen Stop Kekerasan Pada Anak

SIBOLGA  – Wakil Wali Kota Sibolga Edipolo Sitanggang, S.Pi mensosialisasikan komitmen stop kekerasan pada anak dengan melakukan aksi penandaan cap tangan pada bentangan kain putih dan juga  melakukan senam bersama anak-anak pada peringatan Hari Anak Nasional Kota Sibolga Tahun 2017, di lapangan Simare-mare, Kota Sibolga, Rabu (2/8), sekaligus pengukuhan pengurus forum anak sibolga nauli (FAKSIN). Kegiatan ini di selenggarakan Dinas PMK dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Sibolga.

Wakil Wali Kota Sibolga Edipolo Sitanggang saat membacakan kata sambutan Wali Kota Sibolga Drs. H.M Syarfi Hutauruk, menyampaikan bahwa Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) sangat penting guna membangkitkan kepedulian dan partisipasi seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap melaksanakan kewajiban dan tanggungjawabnya untuk menghargai dan menjamin terpenuhnya hak-hak anak.  Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun in mengusung tema “Perlindungan Anak Dimulai Dari Keluarga”.

“Sebagaimana telah kita ketahui bersama, bahwa beberapa peristiwa yang terjadi belakangan ini melibatkan anak-anak, menjadi salah satu perhatian utama. Berbagai kasus yang melibatkan anak-anak dibawah umur seperti perkawinan anak yang menurut Unicef tahun 2016 terdapat 700 juta perempuan di dunia menikah ketika masih anak-anak,” kata Edi.

Lanjut Edi, masalah lainnya adalah ancaman rokok, yang menurut data Departemen Kesehatan (Depkes) RI tahun 2016, terjadi peningkatan perokok pemula usia 10-14 tahun sebesar 100 persen dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun, yaitu dari 8,9 persen di tahun 1995 menjadi 18 persen di tahun 2013. Selain itu, persoalan gizi anak-anak Indonesia, dimana sekitar 7 persen anak Indonesia menderita stunting (adalah penyakit yang menyebabkan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah), dan terakhir marakya kekerasan yang dialami oleh anak-anak, khususnya kekerasan seksual.

Karena itu, kata Edipolo, perlu adanya kesadaran yang dapat mendorong keluarga Indonesia agar memiliki pengasuhan yang berkualitas, berwawasan, serta punya keterampilan dan pemahaman yang berkomprehensif dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak yang mengacu pada konvensi hak anak yaitu non diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, hak hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan serta menghargai pandangan anak.

Keluarga merupakan pembentukan kematangan individu dan struktur kepribadian seorang anak. Anak-anak akan mengikuti dan mencontoh orangtua dengan berbagai kebiasaan dan perilaku, karena anak adalah kelompok mahkluk yang rentan karena berusia kurang dari 18 tahun.

“Baik buruknya keluarga akan menjadi cerminan bagi masa depan anak. Baik buruknya karakter atau perilaku anak di masa datang sangat di tentukan oleh pola pengasuhan yang diberikan oleh keluarganya dan lingkungan terdekatnya,” ujar  Wakil Wali Kota Edipolo Sitanggang menekankan.

Kegiatan ini turut di hadiri Wakil Ketua PKK Kota Sibolga Ibu Doharta Hutabarat, Ketua GOW Kota Sibolga Ibu Naudur Hutauruk, Asisten II Juneidi Tanjung, perwakilan muspida Kota Sibolga, Kadis PMK Hj. Nuraisyah,  Kadis Sosial Amir Bahsyan Laoly, dan beberapa pimpinan SKPD lainnya, Camat serta Lurah se-Kota Sibolga. (amir)

Bagikan :

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *