WALI KOTA SIBOLGA HM. SYARFI HUTAURUK MENERIMA PENGHARGAAN MANGGALA KARYA BHAKTI HUSADA, DALAM RANGKA HARI KESEHATAN NASIONAL (HKN) KE- 50
SIBOLGA – Wali Kota Sibolga Drs. HM Syarfi Hutauruk, menerima penghargaan Manggala Karya Bhakti Husada yang diserahkan langsung oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, disaksikan Menteri Kesehatan RI Prof.Dr.dr. Nila Djuwita F Moeloek Spm (K), di Sasana Kria Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis (27/11).
Penghargaan tersebut merupakan yang tertinggi di bidang kesehatan bagi daerah yang mampu meningkatkan pembangunan kesehatan masyarakat. Sedangkan peraih penghargaan Karya Manggala Bhakti Husada (KMBH) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI ini, untuk Sumatera Utara hanya dua daerah yang mendapat yaitu, Kota Sibolga dan Kabupaten Labuhan Batu.
Sedangkan penghargaan Manggala Karya Bakti Husada (MKBH) diberikan kepada Pemko Sibolga atas dukungannya terhadap keberhasilan sejumlah program kesehatan di Sibolga. Hal itu senada dengan pemaparan yang pernah disampaikan saat kedatangan tim verifikasi lapangan kesehatan dari Kemenkes RI, diketuai dokter hewan Wilfried Purba, Kamis (9/10) satu bulan yang lalu, di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Sibolga.
Saat itu, Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk mempersilahkan kepada tim verifikasi untuk meninjau sekaligus melakukan penilaian dengan cermat. Syarfi juga menyampaikan bahwa, selama ini Pemko Sibolga telah melakukan beragam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, umur harapan hidup meningkat menjadi 70,29 tahun, penurunan angka kematian Ibu dari 177,7/10.000 kelahiran hidup tahun 2010 menjadi 151,06/10.000 kelahiran hidup tahun 2013. Kemudian, penurunan angka kematian balita (AKABA) dari 35/1.000 kelahiran hidup tahun 2010 menjadi 14,35/1.000 kelahiran hidup tahun 2013, serta menurunnya prevalensi gizi kurang anak Balita dari 15,79% tahun 2010 menjadi 5,59 tahun 2013.
Syarfi juga membeberkan, Pemko Sibolga serius membangun kesehatan masyarakat sebagaimana visi dan misi yang tertuang dalam RPJMD, melalui peningkatan kualitas kesehatan masyarakat secara komprehensif, merata, berkualitas dan terjangkau, serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang lingkungan sehat dan perilaku hidup sehat.
Pemko Sibolga telah berupaya meningkatkan cakupan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) masyarakat dari 58,491 jiwa (69,29%) tahun 2013 menjadi 73,717 jiwa (85,74%) pada tahun 2014. Kemudian, meningkatkan Akreditasi RSU Sibolga dari tipe C menjadi tipe B untuk 12 jenis pelayanan.
Dalam peningkatan SDM kesehatan, Pemko juga menugas-belajarkan PNS bekerjasama dengan Poltekes Negeri Medan dan Nomensen. Kemudian menugas-belajarkan dokter umum untuk menjadi dokter Spesialis Jantung 1 orang, Spesialis Penyakit Dalam 1 orang, Neurolog 1 orang, THT 2 orang, dimana para dokter ini dalam waktu dekat akan menyelesaikan pendidikan.
Untuk mendukung pencapaian target itu, Pemko telah meningkatkan anggaran kesehatan dari Rp 32 miliar menjadi Rp 63 miliar lebih atau 20,5%. Hal itu membuktikan bahwa Pemko Sibolga telah memenuhi amanat UU 36/2010, karena alokasi pembiayaan 10% dari total APBD diluar gaji dan tunjangan tenaga kesehatan sudah direalisir.
Sebagaimana diketahui, penilaian untuk penerimaan penghargaan bidang kesehatan diatur berdasarkan Permenkes No 2048/Menkes /PER/X/ 2011. Salah-satu item yang paling penting untuk dinilai adalah sistim administrasi pengelolaan kesehatan. (R/H)