SIBOLGA – Simulasi latihan pengamanan pemilu pada hari jum’at (01/02/2019) pagi yang bertempat di Stadion Horas Kota Sibolga ini menurunkan personil yang dilengkapi dengan senjata. Namun, untuk mencoba membubarkan para demonstran, sebuah water canon telah disiapkan untuk mengantisipasi para demosntran. Bukannya bubar, massa malah semakin bringas dengan melempari petugas. Setelah berbagai peringatan disampaikan kepada para demonstran dan tidak diindahkan, pimpinan regu kemudian memerintahkan untuk memberikan tembakan peringatan ke udara. Tembakan tersebut juga tidak membuat mereka takut. Sehingga, diperintahkan untuk melakukan tembakan pantul yang mengarah ke jalan.
Sama seperti sebelumnya, tembakan pantul juga tidak mampu membubarkan para demonstran. Akhirnya, perintah untuk tembak langsung dengan menggunakan peluru karetpun dilakukan. Petugas kemudian mengarahkan senjata ke bagian pinggang kebawah untuk melumpuhkan orang-orang yang berusaha melakukan perbuatan anarkis. Melihat beberapa pendemo tergeletak karena luka tembak, massa lainnyapun berusaha kabur dan membubarkan diri, meski demikian pemerintah telah menyiapkan ambulance untuk mengevakuasi demonstran yang terluka untuk dibawa ke rumah sakit. Sementara, beberapa demonstran yang anarkis berhasil diamankan.
Demikian rentetan simulasi atau latihan pengamanan Pilpres dan Pileg yang dilakukan oleh TNI, Polri, Pemerintah Daerah, Bawaslu dan seluruh komponen masyarakat,
Latihan pengamanan ini dilakukan untuk mengantisipasi tindakan atau oknum – oknum yang dapat membuat kerusuhan, yang melanggar undang-undang tindak kejahatan dalam rangka pesta demokrasi pemilu Presiden dan Legislatif yang pelaksanaannya hanya kurang dari 3 bulan lagi,
Turut menghadiri pelatihan pengamanan pemilu ini adalah Dandrem 023/KS Kolonel Inf Trisakti, Dandim 0211/TT Letkol Inf Jimmy, Pemerintah Kota Sibolga yang mewakili Staff Ahli Drs. Yasman, sekretaris KPU Inchawadi Tanjung, SE, Ketua Bawaslu Sibolga Zulkifli Sigalingging, serta yang mewakili Kapolres Sibolga. ( RJ/Fj )
