Laporan Liputan

Dinas Kesehatan : Higienisitas dan Sanitasi di Lotus Pujasera Kurang Diperhatikan

Dinas Kominfo Kota Sibolga | SIBOLGA – Untuk menjamin higienisitas dan sanitasi restoran dan rumah makan yang berada di wilayah kota Sibolga, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sibolga kembali laksanakan pengawasan rutin restoran dan rumah makan. Kali ini pada Selasa (24/09/19) siang, Dinkes lakukan pengawasan pada Lotus Pujasera. Hasilnya menurut Dinkes bahwa pihak Lotus Pujasera kurang memperhatikan higienisitas dan sanitasi.

Sebagaimana pengawasan rutin terdahulu, Dinkes melakukan pengecekan pengelolaan kebersihan toilet, tempat cuci piring, dapur, pekerja, bahan makanan dan makanan yang disajikan. Berdasarkan berita acara pemeriksaan, Dinkes telah melakukan beberapa tindakan pembinaan kepada pemilik dan karyawan. Diantaranya agar memperhatikan kebersihan tempat pengolahan dan tempat penyajian makanan, menggunakan alat pelindung diri (masker, penutup kepala, celemek) pada saat mengolah dan menyajikan makanan, serta memperhatikan kebersihan tempat penyimpanan bahan baku.

“Dari sebanyak 13 pekerja yang diperiksa, ditemukan 2 orang menderita Hipertensi dan Tonsilitis, serta 1 orang menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Kita temukan petugas yang menderita Tonsilitis dan ISPA tidak menggunakan Masker saat menyajikan makanan kepada konsumen, juga masih ada ditemukan pekerja berkuku panjang dan tidak menggunakan tutup kepala di dapur,” terang Plt. Kepala Dinkes Firmansyah Hulu, Apt, M.Kes.

“Kemudian kami juga temukan saluran air kotor (buangan) dalam kondisi tergenang, dikarenakan parit tumpat dan posisi Septic Tank juga tidak jelas kami temukan. Dapur sudah dilengkapi dengan Tong Sampah, namun disayangkan kondisinya terbuka, sementara makanan siap saji ditemukan juga terbuka. Beberapa peralatan yang sudah dicuci bersih, bercampur dengan yang belum dicuci. Juga beberapa piring yang menurut karyawan sudah dicuci, masih ditemukan sisa makanan. Pada panggangan juga ditemukan sisa-sisa panggangan, yang seyogyanya dibersihkan setelah dipakai,” sambung Plt. Kepala Dinkes.

“Hasil pengujian pada bahan makanan yang dilakukan menggunakan peralatan portable pada cabe giling, mie kuning dan semangka, seluruhnya layak untuk di komsumsi, namun tim menemukan santan yang sudah basi di dekat pengolahan makanan. Penyimpanan bahan makanan juga tidak dengan suhu yang sesuai, dan bahan makanan yang seyogyanya tidak boleh disimpan bercampur, ditemukan disimpan bercampur, serta dalam keadaan tempat penyimpanan terbuka. Kebersihan kulkas juga kurang diperhatikan.” Sebut Plt Kepala Dinkes.

Plt. Kepala Dinkes juga menyampaikan, bahwa seyogyanya setiap rumah makan harus memiliki Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran, sebagai bukti bahwa rumah makan dan restoran tersebut terjamin dari segi kesehatan dan sanitasinya. Meski demikian, melalui kegiatan pengawasan rutin seperti ini, Dinkes akan tetap pantau pelaksanaan pengelolaan kebersihan di setiap rumah makan dan restoran yang ada di kota Sibolga, sekaligus melakukan pembinaan dan sosialisasi.

Related Articles

Back to top button