DINAS KESEHATAN ADAKAN PENYULUHAN DBD DAN BPJS
SIBOLGA – Masih dalam rangkaian memeriahkan Hari Jadi Sibolga atau HJS ke-314, Dinas kesehatan Kota Sibolga mengadakan sosialisasi kesehatan kepada warga masyarakat Kecamatan Sibolga Kota disusul di Kecamatan Sibolga Utara, Senin (17/3). Kegiatan ini akan diadakan di setiap kecamatan, dimana keesokan harinya akan diadakan di dua kecamatan lainnya, yaitu Sibolga Selatan dan Sibolga Sambas. Seluruh acara sosialisasi diadakan di aula kantor camat masing-masing. Sedianya, pada hari Sabtu (22/3), juga akan diadakan pengobatan gratis bagi warga masyarakat di lima titik.
Seturut keterangan panitia, peserta sosialisasi terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat, tokoh pemuda, remaja dan orang dewasa, masing-masing 60 orang per kecamatan. Sosialisasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang jaminan kesehatan nasional, pencegahan dan penanggulangan penyakit menular demam berdarah (DBD), serta bahaya penyalahgunaan narkoba.
Walikota sibolga yang diwakili Kadis Kesehatan M. Yusuf Batubara mengatakan bahwa disamping memeriahkan HJS ke- 314 dengan kegiatan-kegiatan seremonial seperti perlombaan olahraga, juga diadakan berbagai kegiatan pengabdian sosial yang sifatnya bersentuhan dengan keadaan masyarakat yang membawa manfaat langsung, seperti penyuluhan atau sosialisasi kesehatan ini, yang akan disusul dengan penyelenggaraan pengobatan massal.
“Kami mengharapkan supaya nantinya para peserta sosialisasi ini, setelah mendapatkan pemahaman dari para narasumber, akan menjadi penyambung lidah kami bagi warga sekitar kita, sehingga nantinya kesehatan di Sibolga ini semakin hari semakin baik, seperti apa yang diharapkan oleh Bapak walikota kita dalam visinya, dimana yang terdepan ialah membangun rakyat Sibolga yang sehat, sehingga nantinya pada tahun 2015, setelah mendapatkan berbagai pemahaman kesehatan, diharapkan masyarakat Sibolga sudah lebih cakap memelihara kesehatannya sendiri,” ucap Yusuf Batubara.
Dari keterangan Dr. Donna Pandiangan, pejabat dari Dinas Kesehatan yang menjadi narasumber untuk materi pencegahan dan penanggulangan demam berdarah (DBD), terungkap bahwa untuk Provinsi Sumatera Utara, Kota Sibolga menjadi pencetak angka tertinggi dalam kasus DBD bila ditinjau dari persentasenya. Angka itu didapat dari perbandingan jumlah kasus banding jumlah penduduk. Sedangkan ditinjau dari jumlah kasusnya sendiri, Sibolga tergolong kecil.
“Nyamuk aedes aegypti, sebagai penyebab DBD, sudah pasti lebih banyak berada di sekitar rumah, karena disanalah terdapat genangan-genangan air yang menjadi tempat perindukan nyamuk,” papar Dr. Donna. “Anehnya di Sibolga, kaum pria menjadi korban DBD terbesar tepatnya 54%, atau sebanyak 212 kasus, padahal kaum wanitalah yang paling sering tinggal di rumah. Ini barangkali bisa menunjukkan suatu realitas sosial bahwa kaum perempuan itu lebih aktif bergerak, sementara kaum pria lebih banyak diam beristirahat atau duduk-duduk saja sambil minum kopi bila sedang di dalam rumah.” Mendengar itu, sontak hadirin tertawa, membenarkan.
Dinas Kesehatan sendiri terus menerus melakukan berbagai upaya dalam menekan kasus DBD ini. Selain memberi penyuluhan-penyuluhan, Dinkes juga melakukan pengasapan atau fogging, apabila ditemukan kasus DBD dengan jumlah kasus tertentu di satu titik.
“Kita juga membagi-bagikan bubuk Abate kepada masyarakat,” kata Dr. Donna. “Apabila ada datang kepada anda orang-orang yang menjual Abate dengan mengatasnamakan Dinas Kesehatan, jangan anda membelinya, sebab kami tidak pernah menjualnya. Kami membagikannya secara gratis, dan masyarakat juga dapat memperolehnya di setiap Puskesmas, yang juga kami sediakan dengan gratis.”
Selain penyuluhan mengenai DBD, sosialisasi kali ini juga menjelaskan perihal Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) oleh Resdi Dorlince Sianturi, yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan di Dinkes Kota Sibolga. Dalam paparannya, Dorlince menuturkan apa itu BPJS, bagaimana cara mendaftarkan diri, cakupan pelayanan, hak-hak peserta BPJS, dan banyak hal lainnya yang penting untuk diketahui masyarakat. Seturut data per 1 Maret 2014 yang ia paparkan, diketahui bahwa penduduk Sibolga yang telah terdaftar sebagai peserta di BPJS adalah sebanyak 60.041 jiwa, atau 69,83 % dari total penduduk Sibolga yang berjumlah 85.981 jiwa. Dengan demikian, jumlah penduduk Negeri Berbilang Kaum ini yang belum terlindungi oleh BPJS adalah sebanyak 30.990 jiwa. (gan)