Aksi Peduli Terhadap Muslim Rohingya, Syarfi Dan Bakhtiar Pimpin Aksi Galang Dana

SIBOLGA – Sebagai bentuk solidaritas terhadap korban pembantaian etnis muslim Rohingya di Negara Myanmar, usai melaksanakan Sholat Jumat di Mesjid Agung Sibolga, Wali Kota Sibolga Drs. Syarfi Hutauruk bersama Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani, para ulama, ustad dan ribuan umat Islam,Khatolik,Kristen Protestan dan umat Buddha bersama melakukan aksi long march penggalangan dana, Jumat (15/09).
Sebelum melakukan aksi long march, WaliKota Dan Bupati Tapanuli Tengah terlebih dahulu menyampaikan orasi yang mengutuk aksi pembantaian etnis Rohingya di Myanmar.
Dalam aksi itu, WaliKota Sibolga dan Bupati Tapanuli Tengah membawa sebuah kotak masing-masing, dan menghampiri warga dari rumah ke rumah, sejumlah toko, pedagang, serta warga melintas dan yang berada di jalan.Meski hujan mengguyur, tidak menyurutkan semangat Syarfi dan Bakhtiar bersama ribuan warga yang menamakan diri Aliansi Kemanusiaan Peduli Rohingya itu.
Syarfi Hutauruk mengatakan, latar belakang dilaksanakannya aksi peduli terhadap muslim rohingnya adalah karena peristiwa ini sebuah tragedi kemanusiaan yang luar biasa. Ia menjelaskan bahwa agama apapun di dunia ini mengutuk apa yang terjadi di rohingya.
“Tidak ada satu agama pun membolehkan membantai umat manusia,apalagi itu berbeda agama,berbeda keyakinan,berbeda keturunan. Ini sebuah kezaliman pelanggaran Hak Asasi Manusia,”ungkap Syarfi
Dirinya kemudian berterima kasih kepada aparat kepolisian yang ikut mengawal aksi damai masyarakat peduli Rohingya tersebut.
Baktiar Ahmad Sibarani, Bupati Tapanuli Tengah, mengaku salut dan bangga, dikarenakan aksi tersebut tidak hanya diikuti satu golongan saja, melainkan diikuti lintas golongan dan agama. “Ini membuktikan, Kota Sibolga adalah negeri berbilang kaum dan perekat umat beragama,” ucapnya.
Aksi damai peduli Rohingya yang diwarnai aksi penggalangan dana itu, berhasil menghimpun dana Rp59 juta lebih. Dan dana yang terkumpul kemudian diserahkan ke panitia untuk selanjutnya dikirimkan kepada korban Rohingya di Myanmar. (mks)