Giliran Kafe Bahagia dan Ayam Kejar Mendapatkan Pengawasan Dinkes Sibolga

Dinas Kominfo Kota Sibolga | SIBOLGA – Setelah pada Selasa (24/09/19) siang, Dinas Kesehatan Kota Sibolga lakukan pengawasan higienisitas dan sanitasi pada Lotus Karaoke dan Pujasera, pada Rabu (25/09/19), Dinkes melanjutkan pengawasan rutin pada Kafe Bahagia dan Ayam Kejar Simate-mare.
Hasil pengawasan tim Dinkes yang dilakukan pada Kafe Bahagia yang tertera pada Berita Acara Pemeriksaan (BAP), ditemukan pekerja pengolah makanan yang sedang menderita batuk dan pilek yang sangat disayangkan tidak menggunakan Masker saat bekerja mengolah makanan. Juga ditemukan karyawan penderita hipertensi namun tidak rutin minum obat.
Tim juga menemukan tong sampah di dapur terbuka, peralatan yang pecah seperti gelas masih ditemukan digunakan, keberadaan Septic Tank belum ditemukan, etalase makanan tidak menggunakan tirai, kurangnya personal higiene karyawan dan penyimpanan makanan masih bercampur dengan alat kebersihan.
Ditemukan Tim Es Batu yang dibuat menggunakan air mentah, juga ditemukan di lokasi, Lem Tikus berkemasan disimpan bersamaan dengan Makanan berkemasan. Ditemukan juga buah Terong Belanda yang sudah busuk masih tersimpan di dalam kulkas, bahan makanan olahan yang tidak ditutup, ditemukan Milo, Kopi dan Jus Buah Kemasan yang tidak memiliki identitas produk, buah-buahan di lemari pendingin bercampur antara yang sudah dikupas bersih dengan yang masih belum dibersihkan, ditemukan bumbu makanan yang tidak memiliki izin BPOM, bahan makanan bakso dan daging ayam yang sudah lama ditemukan disimpan bersamaan dengan yang masih baru, dan petugas pengolah makanan yang menggunakan perhiasan cincin dalam bekerja.
Setelah selesai melakukan pengawasan pada Kafe Bahagia, Tim Dinkes melanjutkan pengawasan pada Rumah Makan Ayam Kejar Simare-Mare. Hasil pemeriksaan tim, juga ditemukan pekerja pegolah dan penyaji makanan yang sedang batuk dan pilek namun tidak menggunakan masker saat bekerja. Juga masih menemukan Tong Sampah yang tidak tertutup, pekerja berkuku panjang, tidak menggunakan tutup kepala dan menggunakan cincin perhiasan dalam bekerja, tidak jelasnya pembuangan minyak goreng bekas pakai (jelantah), juga tidak adanya Wastafel dan Septic Tank.
Tim juga menemukan penggunaan minyak goreng yang dicampur antara yang lama (telah dipakai) dengan yang baru, buah yang sudah dikupas ditaruh ditempat terbuka, bahan makanan (bumbu) diletakkan (disimpan) di depan toilet, sabun pencuci piring disimpan tidak pada tempatnya, dan lantai pengolahan makanan dalam keadaan basah.
Plt. Kepala Dinkes menyampaikan, bahwa kegiatan pengawasan rutin seperti ini akan terus dilakukan. Dinkes akan tetap pantau pelaksanaan pengelolaan kebersihan di setiap rumah makan dan restoran yang ada di kota Sibolga, sekaligus melakukan pembinaan dan sosialisasi, agar keterjaminan standar kebersihan dan kesehatan, baik pelayanan, tempat dan makanan yang disajikan di setiap rumah makan dan restoran di kota Sibolga dapat terwujud.