BeritaLaporan Liputan

Sosialisasi Huntap Digelar di Kecamatan Sibolga Selatan, Pemko Sibolga Pastikan Hunian Aman dan Layak bagi Korban Bencana

Dinas Kominfo Kota Sibolga | SIBOLGA — Pemerintah Kota (Pemko) Sibolga menggelar sosialisasi pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi masyarakat terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi pada 25 November 2025 lalu. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Kecamatan Sibolga Selatan, pada Sabtu (20/12/2025) sore.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Sibolga, Pantas Maruba Lumban Tobing, menyampaikan duka cita dan keprihatinan yang mendalam atas bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Kota Sibolga. Beliau menegaskan bahwa, Pemko Sibolga berkomitmen penuh dalam penanganan dan pemulihan pascabencana demi keselamatan serta keberlangsungan hidup masyarakat terdampak.

Wakil Wali Kota Sibolga mengimbau masyarakat yang rumahnya hilang, rusak berat, serta berada di zona merah untuk bersedia direlokasi ke hunian tetap yang berlokasi di Parombunan.

Pada hari yang sama, sosialisasi serupa juga dilaksanakan di kecamatan lainnya di Kota Sibolga. Kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah dalam memastikan pemulihan pascabencana berjalan secara terencana dan berkelanjutan.

Hunian tetap bagi korban bencana banjir dan tanah longsor tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Sibolga, Pemerintah Pusat, serta organisasi kemanusiaan Buddha Tzu Chi. Program ini bertujuan menyediakan tempat tinggal yang aman, layak, dan permanen bagi masyarakat terdampak.

Wakil Wali Kota juga kembali menegaskan bahwa, seluruh proses dalam program hunian tetap ini tidak dipungut biaya. Mulai dari pembangunan rumah hingga pengurusan sertifikat kepemilikan diberikan secara gratis kepada korban bencana. Selain itu, rumah yang dibangun juga telah dilengkapi dengan perabotan dasar, kecuali perabotan elektronik.

Sosialisasi ini juga bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait mekanisme pembangunan hunian tetap, termasuk penyaluran dana tunggu hunian, sehingga proses pemulihan pascabencana dapat berjalan secara transparan, tertib, dan tepat sasaran.

Sementara itu, Camat Sibolga Selatan, Plt. Hafivah Nefriani Sinambela, dalam laporannya menyampaikan bahwa, dampak bencana di Kelurahan Aek Manis dan Kelurahan Aek Parombunan meliputi 85 rumah rusak berat, 29 rumah rusak sedang, dan 56 rumah rusak ringan, dengan total keseluruhan 170 rumah terdampak.

Ia juga menyebutkan jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tanah longsor, yakni 43 orang di Kelurahan Aek Manis dan 6 orang di Kelurahan Aek Parombunan, sehingga total korban meninggal dunia di Kecamatan Sibolga Selatan mencapai 49 orang.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa, seluruh korban telah dievakuasi dan pendataan kerusakan rumah dilakukan oleh aparat kelurahan (kepling), kemudian diverifikasi oleh tim verifikasi Pemko Sibolga yang melibatkan sejumlah OPD terkait. Hasil verifikasi tersebut telah dilaporkan dalam evaluasi yang dilaksanakan sebelumnya. Adapun masyarakat yang diundang dalam sosialisasi ini adalah warga dengan kategori rumah rusak berat serta warga yang berada di zona merah, meskipun rumahnya masih dapat ditempati.

Kegiatan sosialisasi juga diisi dengan sesi tanya jawab antara masyarakat terdampak dengan jajaran Pemko Sibolga, guna menampung aspirasi serta memberikan penjelasan atas berbagai pertanyaan yang disampaikan warga.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, diantaranya Asisten Administrasi Pembangunan dan Umum, Denni Aprilsyah Lubis, S.T., M.Kom., Kepala Dinas PP dan KB Kota Sibolga, Richard M. Pangaribuan, S.Si., A.Pt., M.Kes., Kepala Dinas Perikanan, Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Sibolga, Julius Haloho, S.Pi., M.M., Plh. Kepala Dinas Perpustakaan Kota Sibolga, Wahyu Aulia Siregar, S.AP., M.M., perwakilan OPD terkait, serta para lurah dan kepling se-Kecamatan Sibolga Selatan.

Related Articles

Back to top button