WALI KOTA SIBOLGA HADIRI RAPAT KOORDINASI MUI BERSAMA ORMAS ISLAM SE- KOTA SIBOLGA
SIBOLGA – Wali Kota Sibolga Drs. H.M. Syarfi Hutauruk, MM menegaskan, saat ini umat islam sedang menghadapi tantangan, bahaya liberalisasi paham keislaman, munculnya aliran sesat, serta kemiskinan berpotensi menimbulkan kerawanan akidah dan akhlak. Oleh karena itu, Ulama tidak boleh tinggal diam, apalagi bersikap apatis terhadap kondisi dan fenomena di masyarakat. Ulama harus berdiri paling depan untuk menyuarakan kebenaran, mencegah kerusakan di masyarakat,” tegas Syarfi Hutauruk saat menyampaikan sambutan dan arahannya pada rakor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sibolga bersama ormas islam, Sabtu (11/2) di Gedung Bazis Sibolga.
Acara itu dihadiri Sekretaris Umum (Sekum) DP MUI Sumut DR. H. Ardiansyah, LC, MA, Ketua DP MUI Sibolga Drs. H Nurdiswar Jambak, MSc, MA, ketua dan pengurus ormas islam lainnya.
Wali Kota juga menegaskan, peran ulama harus diperkuat dan dikembangkan seiring kemajuan, karena masyarakat sedang berubah dari tradisional ke masyarakat modern yang cenderung berfikiran rasional dan pragmatis. “Karena tidak ada kekuatan manapun yang bisa melenyapkan peran dan fungsi ulama, selagi ulama itu istiqomah dan ikhlas membela kepentingan umat secara keseluruhan. Ulama tidak mungkin berjalan sendiri, sebagaimana disampaikan Nabi Muhammad SAW, bahwa baik atau rusaknya kehidupan umat ditentukan dua golongan, yaitu ulama dan umara,” tegasnya.
Maka itu, kesamaan pandangan dan persepsi antara ulama dan umara sangat penting dalam menyikapi permasalahan umat dan bangsa. “Guna memberhasilkan peran dan fungsinya ditengah umat dan bangsa yang mengalami perubahan pesat di berbagai bidang, ulama harus membekali diri dengan kepribadian yang tangguh, pengetahuan, pemikiran dan wawasan luas serta kepekaan terhadap masalah yang terjadi ditengah umat islam,” pungkasnya.(amir)