Berita

PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE- 108 TAHUN, WALI KOTA AJAK RAKYAT TOLAK BANGKITNYA KOMUNIS DI KOTA SIBOLGA

SIBOLGA – Wali Kota Sibolga Drs. H.M. Syarfi Hutauruk MM, memimpin upacara Hari Kebangkitan Nasional ke- 108 Kota Sibolga Tahun 2016 di lapangan Simare-mare Kota Sibolga, Jumat (20/05) pagi. 

Hadir pada upacara Peringatan Hari kebangkitan Nasional tersebut, yakni Danrem 023/KS Kolonel Inf Fachri, Wakil Wali Kota Sibolga Edi Polo Sitanggang, Kapolres Sibolga  AKBP. Didi Wahyudi S.I.K, anggota DPRD Kota Sibolga, Sekda Kota Sibolga Drs. Mochamad Sugeng, pimpinan SKPD Kota Sibolga, PNS, TNI/Polri, para Pelajar dan OKP Kota Sibolga. 

Thema Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke- 108 yakni “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional Agar Mewujudkan Indonesia Yang Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter”. 

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia dalam pidatonya yang dibacakan Wali Kota Sibolga Drs. H.M Syarfi Hutauruk menyampaikan, sejak diproklamasikan Kemerdekaan, Kita Bangsa Indonesia telah berjanji dan berketetapan hati bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini adalah Harga Mati yang tidak dapat ditawar – tawar lagi dalam kondisi dan keadaan apapun. NKRI adalah Negara Demokrasi Berlandaskan Idealogi Pancasila, yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan adat istiadat yang hidup di tengah masyarakat. Wilayah NKRI terbentang luas dari sabang hingga merauke, terdiri dari 17.508 pulau, dihuni oleh penduduk sebesar 354,9 juta jiwa dengan 1.331 suku bangsa, 746 bahasa daerah, dengan garis pantai sepanjang 99.093 km persegi. menjadi kewajiban seluruh komponen Bangsa Indonesia secara konsisten untuk menjaga, melindungi dan memelihara tegaknya NKRI dari gangguan apapun, baik dari dalam maupun dari luar dengan cara menerapkan prinsip dan nilai-nilai nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari. 

Komitmen terhadap NKRI Ini penting saya tegaskan kembali pada upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke- 108 ini mengingat setelah sekian lama berdiri sebagai bangsa, ancaman dan tantangan akan keutuhan NKRI tidak selangkah pun surut. Bahkan melalui kemajuan teknologi digital, ancaman radikalisme dan terorisme, misalnya mendapatkan medium baru untuk penyebaran paham dan praktiknya. 

Selain itu, kita juga menghadapi permasalahan ketahanan bangsa secara kultural. Munculnya kekerasan dan pornografi misalnya, terutama yang terjadi pada generasi yang sangat belia adalah satu dari beberapa permasalahan kultural utama bangsa ini yang akhir-akhir ini mengemuka dan memprihatinkan. Lagi – lagi, medium baru teknologi digital berperan penting dalam penyebaran informasi, baik positif maupun negatif, secara cepat dan masif. Ketika berbicara tentang lanskap dunia dalam konteks teknologi digital tersebut, kita juga menghadapi problem kaburnya batas-batas antara domestik dan iInternasional. Potensi pergaulan dan kerja sama saling menguntungkan akibat relasi dengan dunia internasional tumbuh intens, tetapi juga sekaligus makin rentan terhadap penyusupan ancaman terhadap keutuhan NKRI dari luar wilayah negeri ini. 

Dengan memandang thema ini, kita harus menunjukkan bahwa tantangan apapun yang kita hadapi harus kita jawab dengan memfokuskan diri pada kerja nyata secara mandiri dan berkarakter, ajak Wali Kota Sibolga mengakhiri pidato Menteri. 

Setelah melaksanakan kegiatan upacara, dilakukan pembacaan pernyataan sikap oleh organisasi kepemudaan,  yaitu dari KNPI Kota Sibolga, Pemuda Pancasila Sibolga, dan Pemuda Panca Marga yang menyatakan sikap menolak munculnya komunis di Kota Sibolga.  Dan dilanjutkan dengan upacara penaburan bunga di makam pahlawan Kota Sibolga.               (ben/amir)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button